GORONTALO, KOMPAS.com – Festival Apangi yang biasa dilaksanakan pada 10 Muharram di Dembe I Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo ditiadakan karena adanya bencana meluapnya Danau Limboto.
Festival Apangi tahun ini rencananya dilaksanakan pada Senin, 15 Juli 2024.
Namun, warga tetap membuat kue apangi yang sudah menjadi tradisi tahunan.
Apangi yang bermakna kue apem merupakan hidangan khas saat pembacaan doa pada peringatan Hari Asyura.
Baca juga: 643 Bayi dan Balita Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Gorontalo
“Tidak ada festival apangi tahun ini. Yang ada hanya berbagi kue apangi terutama bagi korban banjir dan longsor,” kata Syamsu, Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Dembe 1, Senin (15/7/2024).
Syamsu menjelaskan jika ada masyarakat Dembe I yang mau membuat kue, bisa dibagikan ke korban banjir dan longsor.
Hal senada juga disampaikan aparat Kelurahan Dembe I lainnya, Lien Yusuf. Lien meminta warganya untuk berbagi kue apangi kepada tetangga yang tengah dilanda duka akibat meluapnya permukaan air Danau Limboto.
“Festival Apangi direncanakan tanggal 15 Juli 2024 atau bertepatan denagn 10 Muharram 1446 H, kami mohon maaf sementara ini dibatalkan mengingat keadaan atau kondisi kita masih terdampak banjir,” ujar Lien Yusuf.
Lien Yusuf meminta warag untuk berbagi apangi kepada korban banjir.
Baca juga: Terdampak Banjir dan Longsor, Sejumlah Infrastruktur Publik di Gorontalo Rusak
Festival Apangi merupakan acara peringatan Hari Asyura yang lazim dilaksanakan denagn membaca doa di makam Ju Panggola atau Raja Ilato yang berada di Dembe I.
Hari Asyura merupakan hari ke-10 bulan Muharram yang diperingati sebagai hari berkabung atas kematian Husain bin Ali cucu Nabi Muhammad pada Pertempuran Karbala.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang