MAKASSAR, KOMPAS.com - Andi Fatmawati Azis merupakan salah satu panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang menangani khusus jemaah haji lanjut usia (lansia).
Perempuan 34 tahun itu pun terlihat sangat cekatan mengurus CJH lansia yang tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar.
Ketika rombongan haji tiba di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Fatma langsung mengurus kebutuhan jemaah haji lansia.
Mulai dari menyiapkan kursi roda, gelang haji, paspor, siapkan akomodasi kamar, mengantar jemaah kepetugas kesehatan hingga mengatar jemaah haji lansia perempuan yang hendak ke toilet.
Baca juga: Kru Eksebisi WWF dari Korea Selatan Ditemukan Meninggal di Hotel Bali, Sempat Mengeluh Sesak
Fatma menceritakan, sebelum jadi petugas haji lansia, ia bekerja sebagai sales di salah satu showroom mobil di Kota Makassar.
Namun, ia rela resign atau berhenti sebagai sales mobil dan memilih sebagai petugas haji.
"Sebelumnya bekerja sebagai sales mobil selama 2 tahun. Jadi, saya resign sebagai sales karena harus pilih salah satunya, karena sebagai sales tidak boleh bekerja di dua tempat," ucap Fatma, kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2024).
"Saat disuruh memilih, saya pilih sebagai petugas haji. Alhamdulillah karena mungkin rezeki ada di sini (di Asrama Haji Sudiang) jadi saya pilih resign," kata dia.
Fatma mengaku, sama sekali tak menyesali keputusannya berhenti sebagai sales mobil, karena menurutnya, tidak semua orang bisa terpilih dan beruntung.
Walaupun hanya sebulan bekerja sebagai petugas di Asrama Haji.
"Alhamdulillah saya bahagia dapat kesempatan menjamu tamu-tamu Allah untuk memberikan perhatian, apalagi rawat lansia," ujar dia.
Dia juga merasa bersyukur terpilih sebagai petugas haji lansia, karena dengan mengurus jemaah lansia, bisa mengobati rasa rindunya kepada kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia.
Fatma menceritakan, ibunya meninggal saat ia masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar (SD) atau saat masih umur 8 tahun, sementara ayahnya meninggal pada tahun 2021.
"Jadi, rasa rindu kepada kedua orangtua saya terobati, apalagi kemarin dapat lansia yang mirip sekali dengan almarhum Etta (ayah) saya. Rasanya saya mau menangis di depannya tapi saya pendam," tutur Fatma, dengan mata yang tampak bercaka-kaca.
Perempuan asal Kabupaten Bone ini mengatakan, tugasnya tak hanya mengantar lansia yang hendak ke toilet atau menyiapkan kebutuhan jemaah.