KENDARI, KOMPAS.com - Lima oknum polisi Polres Kolaka yang diduga terlibat dalam kasus pemukulan terhadap dua warga Jalan Pemuda Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diperiksa Propam.
Tak hanya itu, lima oknum Polisi yang berasal dari Samapta dan Sium menjalani Pengawasan Khusus (Patsus) di Polres Kolaka.
Baca juga: Pria di Bangkalan Ditangkap karena Curi Motor, Salah Satunya Milik Polisi
Kasi Humas Polres Kolaka Iptu Dwi mengungkapkan bahwa saat ini Seksi Propam Polres Kolaka telah melakukan proses penanganan terhadap terduga oknum pelaku penganiayaan warga.
"Penanganan dimulai sejak adanya pengaduan dari masyarakat hari Jumat tgl 19 April 2024. Saat ini perkaranya terus berjalan melengkapi berkas memeriksa korban saksi terduga," kata Iptu Dwi kepada kompas.com, Senin (22/4/2024).
Selain itu, penyidik telah meminta pihak pelapor untuk melengkapi bukti surat dan hasil visum atau petunjuk lainya.
"Lima oknum (diperiksa). Sudah ditahan setelah adanya bukti permulaan yang cukup, "ujarnya.
Ia menambahkan, kelima oknum polisi yang diduga melakukan pemukulan terhadap dua orang pemuda itu berpangkat Brigadir Dua (Bripda).
Kasus pengeroyokan terhadap dua orang warga itu terjadi di sebuah bengkel di Kelurahan Lamokato, Kecamatan Kolaka, Kolaka, Jumat (19/4/2024) sekitar pukul 00.30 Wita.
Tak terima dengan aksi pengeroyokan itu, dua korban berinisial MP (27) dan FM (28) kemudian melaporkan kejadian yang menimpa mereka ke polisi.
MP bersama seorang rekannya mengalami luka-luka usai dikeroyok oknum polisi.
MP mengaku, sekitar enam oknum polisi yang mengeroyok.
"Iya polisi baru, hanya enam orang yang saya tahu mengeroyok dan masih ada teman-temannya," ungkapnya.
"Saya dikeroyok tiga orang dan temanku FM dikeroyok tiga orang juga," tambahnya.
Akibat kejadian itu, MP mengalami luka di kepala dan bibir. Sedangkan korban FM mengalami luka lebam di bagian wajah. Korban FM pun sudah menjalani operasi mata.
"Saya itu luka di bibir dan kepala, kalau temanku dia matanya, tadi sudah dioperasi," benernya.
Baca juga: Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada