Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sparepart" Lift di Kantor Balai Kota Makassar Dicuri, Kerugian Capai Rp 50 Juta

Kompas.com, 23 Februari 2024, 22:25 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Komponen atau sparepart lift Kantor Balai Kota Makassar yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) hilang dicuri.

Sehingga lift Kantor Balaikota Makassar mengalami kerusakan. Sementara kerugian akibat pencurian itu ditaksir mencapai Rp 50 juta

Jajaran Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menerima laporan pencurian itu kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan tiga terduga pelaku pencurian sparepart tersebut.

Baca juga: Curi Laptop Diganti Buku di Bus, Dua Residivis Ini Ketahuan Saat Hendak Turun di Klaten

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, ketiga pelaku diamankan di Kabupaten Maros, Jumat (23/2/2024) sekira pukul 01:30 Wita.

"Identitas pelaku BA (40) honorer capil, AR (41) teknisi dan SR (52) wiraswasta (pemilik sparepart lift)," kata Devi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Jumat.

Devi mengatakan, menurut keterangan pelapor Burhanuddin Asri, selaku piket satuan Satpol PP Makassar bahwa ketiga terduga pelaku telah mengambil barang berupa mainbord lift, tombol lift dan PCB tombol lift yang berada di tangga lift di Pemkot Makassar.

"Hal itu diketahui lewat rekaman CCTV yang terpasang di Kantor Pemerintahan Kota Makassar. Motifnya LCD lift tersebut belum dibayar sehingga pemilik mencabut LCD lift tersebut," ucapnya.

Sementara berdasarkan hasil interogasi, kata Devi, BA memberikan keterangan bahwa dirinya tidak melakukan pencurian namun mengambil barang CV. IT Tekno Solo Tindo (LCD lift) yang terpasang di Kantor Balaikota Makassar atas perintah langsung dari atasannya yakni SR.

"Sedangkan dari keterangan BA dia mengambil LCD lift berasama AR dikarenakan sudah lama tidak dibayar oleh pihak Kantor Balaikota Makassar," bebernya.

Sebelum mengambil sparepart itu, BA mengaku sudah menyurat untuk pencabutan LCD lift dan menyampaikan ke Kasubag Perlengkapan atas nama Selvi dan admin perlengkapan pihak Kantor Balaikota Makassar Alamsya bahwa ingin mangambil atau mencabut LCD lift tersebut.

"SR mengakui telah menyuruh BA dan AR untuk mencabut LCD lift dan CCTB yang ada di Kantor Balaikota Makassar dengan alasan SR telah berkomunikasi dengan Sekda melalui Pak Firman yang pada saat itu menjabat sebagai Kasubag perlengkapan," ucapnya.

Namun, lanjut Devi, hasil komunikasi SR dengan Pak Firman bahwa pihak Balaikota Makassar sudah tidak sanggup untuk membayarkan tagihan perbaikan dan pergantian sparepart.

"Akhirnya menyuruh pihak dari CV. IT Tekno Solo Tindo untuk mencabut sparepart yang sudah digantikan di lift kantor Balaikota (Makassar)," pungkas dia.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni 11 unit LCD lift dan 1 unit CCTB.

Baca juga: Saat Seorang Pemuda di Palopo Nekat Curi Motor demi Beli Sabu...

Terpisah Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perlengkapan Bagian Umum Setda Kota Makassar, Selvi Wildana mengatakan aksi pencurian sparepart lift telah terjadi sebanyak dua kali selama empat bulan terakhir.

"Ini sudah dua kali terjadi pertama di bulan Oktober (2023), nah ini terjadi lagi waktu tanggal 22 Januari (2024)," ucapnya, Jumat (23/2/2024).

Akibatnya, kata Selvi, Pemkot Makassar menaksir mengalami kerugia dari hilangnya spare part lift itu kurang lebih Rp 50 juta

"Ini paling parah board-nya, semua perangkat yang tertempel diambil, liftnya sama sekali tidak bisa jalan. Kami sudah pesan kembali, harganya Rp 50 juta lebih, kami pasang, lalu mereka (pelaku) bongkar lagi," tandas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau