Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sebarkan Ajaran Sesat, Pria Asal Gowa Ditangkap Polisi

Kompas.com - 13/02/2024, 21:41 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pria asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Zamroni (47) ditangkap polisi usai dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama atau ajaran sesat.

Zamroni ditangkap jajaran Polrestabes Makassar di salah satu rumah pengikutnya di kawasan perumahan elit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Selasa (13/2/2024) pagi.

Dari informasi yang didapatkan, Zamroni merupakan pemimpin dari sebuah ajaran yang bernama Taklim Makrifat.

Baca juga: Disebut Aliran Sesat oleh MUI, Pimpinan Yayasan di Gowa Klaim Kantongi Surat dari Kemenkumham

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, pihaknya melakukan penangkapan terhadap Zamroni usai menerima laporan dari masyarakat.

Kata Ngajib, Zamroni dilaporkan usai melakukan dakwah yang diduga menyimpang dari syariat agama Islam di salah satu rumah pengikutnya di wilayah Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel.

"Menanggapi dari laporan tersebut, Polresrtabes Makassar melakukan proses penyelidikan dan saat ini sudah masuk proses penyidikan," ungkap Ngajib saat ekspose di Mapolrestabes Makassar, Selasa petang.

Menerima laporan itu, polisi pun langsung berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Kota Makassar untuk diselidiki lebih lanjut.

"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, baik saksi pelapor maupun saksi dari jemaahnya, dan juga saksi dari ahli, serta keterangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), terkait adanya dugaan aliran sesat atau menyesatkan," ucap Ngajib.

"Dari kronologi kejadian, tersangka (Zamroni) ini adalah pimpinan dari kelompok Taklim Makrifat yang sudah kurang lebih dua tahun menjalankan dakwah," sambungnya.

Berdasarkan hasil pendalaman polisi dan saksi ahli, ajaran dibawah kepemimpinan Zamroni menganjurkan para pengikutnya agar tidak beribadah sesuai ajaran Islam seperti shalat dan mengaji.

Polisi menyebut, para pengikut Zamroni dapat masuk surga meski hanya melakukan sedekah terhadap dirinya.

"Z (Zamroni) menganjurkan para pengikutnya atau jemaahnya untuk banyak bersedekah melalui tersangka (Zamroni). Allah itu wujudnya laki-laki, ditemukan juga akun yang juga (milik tersangka) menyatakan Muhammad bukan nabi terakhir," bebernya.

Selain menyebarkan ajaran secara langsung, Zamroni juga ternyata melakukan dakwah melalui media sosial.

Baca juga: Aliran Sesat Bab Kesucian Ditemukan di Gowa, Pengikutnya Dilarang Shalat dan Makan Ikan

"Modus yang dilakukan, tersangka Z (Zamroni) telah melakukan ajaran sesat dengan cara berdakwah melalui kanal YouTube dengan mengucapkan kata-kata, mengaji tidak penting karena bukan ajaran nabi dan seterusnya," jelas Ngajib.

Perwira polisi berpangkat tiga bunga melati itu juga menjelaskan adanya potongan video yang memperlihatkan Zamroni melakukan penghinaan terhadap ulama.

Halaman:


Terkini Lainnya

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Makassar
Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Makassar
Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Makassar
Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com