Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPS di Pemukiman Polewali Mandar Picu Beragam Penyakit

Kompas.com - 30/12/2023, 22:40 WIB
Junaedi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sejak 10 bulan terakhir, warga Kelurahan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat hidup berdampingan dengan tempat penampungan sementara (TPS).

Mulai menggunungnya sampah di TPS yang berlokasi dekat pemukiman padat penduduk itu kini membuat sejumlah warga mengalami masalah kesehatan.

Sejumlah warga dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas dan mual akibat mencium aroma busuk sampah.

TPS ini dibangun oleh dinas lingkungan hidup dan kehutanan (DLHK) Polweali Mandar, Sulbar. Lokasinya berjarak kurang dari 100 meter dari pemukiman warga.

Baca juga: Sampah Kembali Menggunung di Pasar Sehat Cileunyi, Timbulkan Bau dan Sebabkan Banjir

Sejak TPS tersebut dibangun dekat pemukiman, warga kerap mengeluhkan udara kotor dan bau busuk yang tercium.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tampak sampah yang mulai menggunung dan berserakan di sekitar lokasi.

Sama seperti dua lokasi TPS darurat yang pernah ditolak dan ditutup paksa oleh warga, lokasi TPS darurat ini juga tidak dikelola dengan baik.

Gunungan sampah tersebut menjadi rumah bagi ribuan lalat yang berpotensi membawa beragam penyakit, terutama bagi warga sekitar.

Warga setempat, Nurjannah mengaku, sempat dilarikan ke puskesmas beberapa hari lalu lantaran sesak nafas dan mual akibat mencium bau busuk dari tumpukan sampah yang hanya berjarak puluhan meter dari rumahnya.

“Baunya sangat menyengat hidung dan mebuat sesak napas. Banyak warga seperti saya mengeluh karena tidak tahan bau sampah tapi tidak ada yang berani bicara karena takut,” ungkap Nurjannah kepada Kompas.com.

Nurjannah mengaku keberatan atas pembangunan TPS di pemukiman penduduk tersebut.

Menurutnya, pembangunan TPS di pemukiman tak cuma menjadi sumber pencemaran lingkungan tetapi juga mengundang beragam penyakit yang dapat menginfeksi warga di sekitar lokasi.

Sadiman, warga lainnya di Matakali juga mengeluhkan aroma menyengat dari TPS tersebut.

Dia berharap, TPS tersebut segera direlokasi pemerintah karena sangat mengganggu.

“Jelas baunya sangat menyengat apalagi jika musim hujan seperti saat ini. Aroma bau busuk sempah menyeruak kemana-mana. Agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan menjadi sumber pencemaran lingkungan, sebaknya TPS tersebut segera direlokasi pemerintah ke tempat yang lebih aman dan jauh dari pemukiman warga,” kata Sadiman dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Sampah Saat Perayaan Malam Tahun Baru di Jalan Sudirman-Thamrin Diprediksi Mencapai 20 Ton

Kata KLHK

Menanggapi polemik keberadaan TPS di sekitar pemukiman Matakali, Kepala dinas DLHK Polewali Mandar, Agusnia Hasan Sulur justru mengatakan, tidak ada bau menyengat seperti pengakuan sejumlah warga.

Menurut Agusnia, ia sudah dua kali meninjau lokasi dan tidak menghirup aroma bau busuk sampah seperti yang dikeluhkan warga.

“Saya sudah dua kali ke lokasi dan tidak ada bau sampah yang menyengat, yang ada justru bau empang di sekitar TPS,” jawab Agusnia singkat saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Penanganan sampah di Polewali Mandar sendiri sudah menjadi polemik sejak tiga tahun terakhir. Sejumlah TPS yang dinilai tidak memenuhi standar TPS yang layak dan sehat untuk lingkungan, satu persatu ditolak dan ditutup paksa warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Makassar
Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com