Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Makar Papua Yoran Pahabol Meninggal di Makassar karena Sakit

Kompas.com - 21/12/2023, 19:14 WIB
Reza Rifaldi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Salah satu terpidana dalam kasus keamanan negara (makar) bernama Yoran Pahabol (43) dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/12/2023). 

Diketahui, terpidana Yoran Pahabol selama ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar, Sulsel, dan sudah beberapa kali menjalani perawatan medis akibat sakit yang dideritanya. 

"Ada penurunan daya tahan tubuh sehingga sudah berkali-kali dibawa berobat dan akhirnya meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana kepada wartawan, Kamis petang.

Baca juga: Deklarasi KNPB Tambrauw Berujung Penetapan Tersangka Makar, Pelaku Disebut Sebar Paham Separatis

 

Komang menjelaskan, Yoran Pahabol merupakan terpidana dalam kasus makar yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat. Yoran Pahabol pun dijatuhi sanksi kurungan penjara selama 2 tahun 6 bulan.

"Dia diamankan dalam kasus makar tindak pidana, sehingga dalam proses terpidana mendapatkan hukuman 2 tahun 6 bulan dan sudah menjadi binaan Lapas Kelas IIB Takalar," ucap Komang.

Komang menyebut, pada 10 November 2023 Yoran Pahabol jatuh sakit dan demam tinggi. Petugas pun segera melakukan perawatan intensif. 

"(Pada) 14 Desember kembali dicek kesehatannya dan pada tanggal tersebut terpidana dipasangi infus selama empat hari untuk menambah daya tahan tubuh terpidana," jelas Komang. 

Tak berselang lama atau tepatnya 17 Desember 2023, kondisi Yoran Pahabol kembali memburuk sehingga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Daeng Ngalle, Kabupaten Takalar, Sulsel. 

"Pada Kamis, 21 Desember sekitar pukul 00:15 Wita, dirujuk kembali ke RSKD Dadi Makassar dan pukul 04:00 Wita, terpidana dinyatakan meninggal dunia," bebernya. 

Polisi pun memastikan kematian Yoran Pahabol disebabkan karena penyakit yang dideritanya. 

"Kalau kita lihat ada penurunan daya tahan tubuh dan ada ditemukan stroke sebelum meninggal. Ini meninggalnya karena sakit, tidak ada unsur-unsur penganiayaan, tidak ada unsur-unsur kekerasan dalam tahanan tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Takalar Ashari menjelaskan, terpidana Yoran Pahabol dikenal baik selama menjalani masa hukumannya

"Dia ini orang yang sangat baik, sangat rajin, di lapas itu beliau sering berkegiatan," kata Ashari.

Ashari mengungkapkan, saat masuk ke Lapas Kelas IIB Takalar kondisi Yoran Pahabol memang sudah lemah akibat penyakit. 

"Kami merasa kaget, dan terpukul atas meninggal Pak Yoran ini. Yoran saat masuk sudah sakit," tandasnya. 

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Aktivis KNPB Tambrauw sebagai Tersangka Makar

Kasus makar

Untuk diketahui, Yoran Pahabol merupakan terpidana dalam perkara kejahatan terhadap keamanan negara alias makar, yang terjadi September 2022 di Kota Sorong, Papua Barat. 

Dalam kasus itu, ada dua rekan Yoran juga yang diamankan, yakni Marthen Samonsabra Oiwari dan Elias Wetipo. Ketiganya adalah warga Jayapura, Papua.

Ketiganya didakwa, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, pada Selasa 13 September 2022 sekira pukul 15.00 WIT di Bandara Domine Eduard Osok Kota Sorong telah melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukan makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah Negara Indonesia.

Mereka tergabung dalam Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) yang terdiri dari 7 negara bagian atau wilayah adat di Papua.

Mereka juga membuat lambang negara burung mambruk, bendera bintang kejora, lagu kebangsaan "Hai Tanah Ku Papua" serta mata uang gulden West Papua ditandai WP.

Baca juga: Anton Gobay yang Ditangkap dalam Kasus Senjata Api di Filipina Sempat Jadi Tersangka Kasus Makar

Dalam struktur NFRPB itu, terdakwa Elias Wetipo memiliki jabatan sebagai kepala Staf Khusus Kepresidenan, Marthen Samonsabra Oiwari menjabat Sekretaris Presiden, dan  Yoran Pahabol menjabat anggota staf Kepresidenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Makassar
Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Makassar
Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Makassar
Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Makassar
Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Makassar
Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com