Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian Westerling 1946: Latar Belakang, Kronologi, dan Tokoh

Kompas.com - 12/12/2023, 23:29 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Westerling sendiri yang memimpin operasi dengan Pasukan DST yang menyasar desa Batua serta beberapa desa kecil di sebelah timur Makassar.

Dari kamp tersebut, pasukan Westerling bergerak ke Kampung Batua, dan mengumpulkan warga dari Borong, Pattunuang, Parang, dan Baray yang dibariskan di lapangan rumput.

Di tempat itu, Westerling mencari orang-orang yang mendukung kemerdekaan Indonesia yang melawan Belanda dan para pengikut Wolter Monginsidi.

Diketahui Wolter Mongisidi merupakan salah satu tokoh yang membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) pada 17 Juli 1946 dan melakukan gerakan perlawanan terhadap Belanda.

Kemudian, orang-orang yang dicurigai atau dituduh memberontak langsung ditembak mati di tempat. Kekejaman tersebut pun berlangsung selama pasukan Westerling beroperasi.

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Bone, aksi pertama operasi Pasukan DST dimulai pada tanggal 11 malam menjelang 12 Desember 1946.

Pada fase pertama, orang yang berusaha melarikan diri langsung ditembak mati. Kemudian di fase kedua, mereka yang masuk dalam golongan kaum ekstremis, perampok, penjahat dan pembunuh juga dieksekusi.

Metode yang dilakukan Westerling ini dikenal dengan nama “Standrecht” yaitu aksi pengadilan dan eksekusi di tempat.

Dengan pola yang sama, operasi pembantaian rakyat di Sulawesi Selatan dilakukan Westerling dengan pola tersebut.

Dilansir dari laman Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, dalam tulisan sejarawan Belanda yang juga merupakan putra salah seorang aktor pembantaian tersebut, Marteen Hidskes dalam bukunya yang berjudul "Di Belanda Tak Seorang Pun Mempercayai Saya"menyebut bahwa aksi Westerling yang dilakukan bersama 123 orang koloninya terjadi pada tanggal 10 Desember di Makassar.

Aksi kejam pasukan Westerling meluas pada 17-31 Desember 1946 kemudian menyasar Gowa, Takalar, Jeneponto, Polombangkeng, Binamu.

Lalu, pada 2-16 Januari 1947 wilayah pembantaian Westerling meluas ke Bantaeng, Gantarang, Bulukumba, Sinjai.

Selanjutnya pada 17 Januari-5 Maret 1947, pasukan Westerling juga masuk ke daerah Pangkajene, Segeri, Tanete, Barru, Parepare, Polewali Mandar, Sidenreng, Rappang, dan Suppa.

Pada saat delegasi Republik Indonesia menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB di tahun 1947, dilaporkan korban Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan sejak bulan Desember 1946 telah mencapai 40.000 jiwa.

Namun pada 1969, pihak Belanda memperkirakan hanya sekitar 3.000 rakyat Sulawesi Selatan tewas akibat aksi pasukan Westerling.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Makassar
Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Makassar
Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Makassar
Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Makassar
Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Makassar
Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com