MAKASSAR, KOMPAS.com - Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) menggunakan penutup muka melakukan penyerangan ke dalam kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jalan Urip Sumiharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (7/11/2023) petang.
Dari pantauan Kompas.com, sekitar pukul 17:00 Wita, OTK tersebut masuk ke dalam area kampus dengan membawa berbagai senjata tajam.
OTK sekitar delapan orang itu mengancam dengan membentangkan anak panah busur dan parang ke beberapa orang berada dalam kampus almamater hijau tersebut.
Baca juga: Polisi Ungkap Pelajar SMK di Kendari Tewas Dianiaya OTK Korban Pemerasan
Polisi yang juga berada di lokasi pun terpaksa mengeluarkan senjata api agar para OTK itu meninggalkan lokasi. Melihat polisi, para OTK tersebut pun mundur dan pergi meninggalkan lokasi.
"Polisi ternyata, mundurko, mundurko (mundur, mundur)," teriak salah satu OTK yang di lokasi.
Polisi yang berada di lokasi juga berhasil mengamankan satu orang pemuda yang melakukan penyerangan. Saat digeledah ditemukan 10 unit Handy Talky dalam tas yang dibawa pemuda itu.
Selain itu, petugas juga mendapatkan sebuah pisau dapur dan busur panah dari tangannya.
Saat diinterogasi pemuda yang masuk melakukan penyerangan itu mengaku bukan berstatus sebagai mahasiswa UMI Makassar.
Pemuda berinisial M (19) itu menyebut dirinya bersama rekan-rekannya melakukan penyerangan karena telah menjadi korban pemukulan di kawasan luar UMI Makassar.
"Saya dipukul jadi masuk kesini karena na bilang disini (kampus UMI Makassar), saya masuk sini mau cari orang pukul ka. Saya bukan mahasiswa di sini,"ucapnya.
Sementara, Wakil Rektor (WR) III UMI Makassar Nur Fadhilah Mappaselleng membenarkan sejumlah OTK melakukan penyerangan ke dalam kampus UMI Makassar.
"Tidak lama kemudian ternyata ada datang dari belakang, menyerang. Saya tidak tahu, tidak ada lawan atau apalah. Pokoknya dia datang juga, modelnya seperti itulah (melakukan penyerangan). Entah mereka ke belakang sana, kita juga belum tau," bebernya.
Nur Fadhilah juga mengaku sebelum aksi penyerangan OTK itu terjadi, ada keributan antar mahasiswa terjadi pada saat perkuliahan sudah selesai.
"Tadi itu kejadiannya habis shalat ashar, ada sekuriti yang menyampaikan ada ribut-ribut. Tapi setelah kita masuk, ternyata sudah ada beberapa orang yang sudah keluar," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.