Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makam Sultan Hasanuddin: Daya Tarik, Keturunan, dan Tokoh

Kompas.com - 24/10/2023, 23:14 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Makam Sultan Hasanuddin terletak di Bukit Tamalete, Jalan Pallantikang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Makam Sultan Hasanuddin berupa kompleks makam raja-raja Gowa, selain makam Sultan Hasanuddin terdapat makam istri, anak, dan raja Gowa lainnya.

Sultan Hasanuddin yang bergelar ayam jantan dari timur meninggal pada tanggal 12 Juni tahun 1670.

Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16 yang terkenal akan keberaniannya melawan kolonial Belanda di Sulawesi Selatan.

Makam Sultan Hasanuddin

Daya Tarik Makam Sultan Hasanuddin

Jumlah makam yang terdapat di kompleks makam Sultan Hasanuddin sebanyak 21 makam.

Makam-makam tersebut terdiri dari makam raja-raja Gowa, serta makam keluarga dan kerabat lingkungan kerajaan.

Orientasi makam tersebut adalah utara-selatan sebagai ciri makam Islam.

Baca juga: Mengenal Sultan Hasanuddin, “Ayam Jantan Dari Timur”

Kompleks makam Sultan Hasanuddin merupakan makam tua yang terbuat dari bahan utama berupa batu padas dan batu bata.

Makam tersebut terdapat memiliki badan jirat dengan undakan yangn beragam, yaitu mulai undak tiga hingga lima. Sehingga, bentuk makam mirip dengan candi.

Konon bentuk makam tersebut terinspirasi dari candi di Jawa.

Makam-makam juga dilengkapi dengan dua buah nisan di bagian atasnya.

Konservasi makam pernah dilakukan pada tahun 1995, 2003, dan 2022.

Pada area kompleks makam juga ditemukan sebaran keramik Cina.

Di sebelah kiri kompleks pemakaman terdapat sebuah batu Tomanurung atau Batu Pallantikan sebagai tempat pelantikan raja-raja Gowa.

Ada juga sebuah masjid kuno yang dibangun pada 1630 di sekitar makam.

Raja-raja lainnya yang dimakamkan di kompleks pemakaman tersebut antara lain makam Sultan Alauddin dan makam Raja Tallo.

Makam Sultan Hasanuddin menjadi salah satu wisata religi.

Para peziarah juga sekaligus melakukan wisata edukasi mengenal sejarah Sultan Hasanuddin dan raja-raja Gowa.

Keturunan Sultan Hasanuddin

Karaeng Galesong adalah bangsawan dari Gowa.

Karaeng Galesong adalah putra sulung Sultan Hasanuddin dari istri keempat yang bernama I Hatijah I L'omo Tobo.

Kareang adalah gelar bangsawan Makassar, sedangkan Galesong merupakan nama salah satu daerah kekuasaan Kerajaan Gowa-Tallo.

Jiwa perjuangan ayahnya, Sultan Hasanuddin, menurun kepada Karaeng Galesong.

Baca juga: Karaeng Galesong, Bangsawan Gowa yang Memburu VOC ke Jawa

Karaeng mengejar VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda) hingga ke tanah Jawa.

Empat tahun setelah Perjanjian Bongaya yang ditandatangani pada tahun 1671, Karaeng Galesong memutuskan meninggalkan tanah leluhurnya dan belayar ke barat untuk menyusun strategi dan melanjutkan perlawanan.

Pada Oktober 1971, Karaeng Galesong tiba di Pelabuhan Banten.Tujuan kedatangannya adalah untuk membantu Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOC.

Karaeng Galesong juga membantu Raden Trunojoyo melawan VOC di Jawa Tengah dan Jawa Timur atas permintaan Raden Kejoran yang merupakan mertua Raden Trunojoyo.

Bersama Trunojoyo, Karaeng Galesong juga menyerang Jawa Timur setelah direbut kembali oleh Belanda pada Mei 1676.

Karaeng meminta bantuan pasukan gabungan dari Madura, Makassar, dan Surabaya yang berkekuatan 9.000 tentara.

Pada Oktober 1676, Trunojoyo dan Karaeng Galesong berhasil mengalahkan pasukan Mataram dan Belanda dalam Pertempuran Gegodog.

Karaeng Galesong wafat pada tanggal 21 November 1679 di Malang, Jawa Timur, akibat sakit.

Jenazahnya dikebumikan di Ngantang, Jawa Timur.

Tokoh yang dimakamkan di Kompleks Makam Sultan Hasanuddin

  • Makam Raja Gowa ke-XI.
  • Sombangta I Mappasomba Daeng Manguraga, Sultan Amir Hamzah Tumenanga Ri Allu, Raja Gowa ke-VII.
  • Sombangta I Mappadulung, Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone, Sultan Abdul Djalil, Tumenanga Ri Lakiung, Raja Gowa ke-XIX.
  • Karaengta I Mallingkaang Daeng Mannjonri, Karaeng Katangka Sultan Abdullah Awalul Islam, Tumenanga Riagamana.
  • Sombangta I Manggaranngi Daeng Manrabia, Sultan Alauddin, Tumenanga Rigaukanna, Raja Gowa ke-XIV.
  • Sombangta I Mannuntungi Daeng Mattola, Karaeng Udjung/Karaeng Lakiung, Sultan Malikussaid (Moh Said), Tumenanga Ripapambatuna, Raja Gowa ke-XV.
  • Sultan Hasanuddin, Mallombasi Daeng Mattawang Kareng Bontomangape, Mohammad Bakir, Tumenanga Riballa Pangkana.
  • Sombangta I Mappaosong Daeng Menngewai, Karaeng Bisei, Sultan Ali, Tumenanga Ridjakarta, Raja Gowa ke XVIII.
  • Arung Lamontjong.

Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Tri Indriawati

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id

disporapar.paserkab.go.id

www.kompas.com

kebudayaan.kemdikbud.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Makassar
Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com