MAKASSAR,KOMPAS.com - Camat Mamajang, Muhammad Ari Fadli angkat bicara terkait viralnya insiden kericuhan saat Liga Anak Lorong 2023, yang diadakan Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan, di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang, Selasa (26/9/2023) malam.
Ari mengatakan kericuhan terjadi saat pertandingan sepak bola antara Kelurahan Parang dan Kelurahan Mamajang Luar.
Menurutnya, kericuhan bukan disebabkan sesama pemain tapi provokasi penonton dari salah satu kelurahan.
Baca juga: Liga Lorong di Makassar Ricuh, Pemain Saling Pukul, Polisi: Sudah Aman
"Tadi sempat ada insiden. Bukan karena pertandingannya, bukan antara pemain dan pemain. Tetapi karena provokasi dari penonton yang sempat memukul salah satu pemain dari salah satu kelurahan. Sehingga terjadi insiden (kericuhan)," kata Ari dalam rekaman video klarifikasinya yang diterima Kompas.com, Selasa.
Ari mengaku, dalam kegiatan ini pihaknya telah bekerja sama dengan Polsek Mamajang, Koramil Mamajang dan Satpol PP untuk melakukan pengamanan.
Bahkan pascakericuhan, pihaknya bersama petugas keamanan langsung mencari provokator yang membuat kericuhan tersebut.
"Masalah keamanan alhamdulillah kita sudah dibantu Polsek Mamajang dan juga Koramil serta teman-teman dari Satpol PP. Kita sudah ambil tindakan tegas sementara kita mencari pelaku penonton tersebut yang memukul pemain saat pertandingan tadi," tuturnya.
Dia memastikan saat ini situasi sudah kondusif.
"Saat ini kami sangat kondusif sekali dan siap melanjutkan kegiatan yang ada di Kecamatan Mamajang Soekarno Cup," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Liga anak lorong yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang, berakhir ricuh pada, Selasa (26/9/2023) malam.
Dalam rekaman video yang beredar di grup-grup WhatsApp (WA) terlihat beberapa orang tengah melerai seorang pemain yang mengenakan kostum bola warna merah.
Baca juga: 7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan
Namun beberapa detik kemudian, kericuhan kembali terjadi meski hanya sesat.
"We sudah mi," timpal warga yang ada di lokasi.
Kapolsek Mamajang Kompol Sulkarnain mengatakan kericuhan terjadi antara klub bola Kelurahan Parang dan Kelurahan Mamajang Luar.
"Yang adakan Pemkot (Makassar) tapi sudah aman. Hanya main bola emosi sesaat karena atas nama kelurahan," kata Sulkarnain saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Selasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.