MAKASSAR,KOMPAS.com - Liga anak lorong yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang, berakhir ricuh pada, Selasa (26/9/2023) malam.
Dalam rekaman video yang beredar di grup-grup WhatsApp (WA) terlihat beberapa orang tengah melerai seorang pemain yang mengenakan kostum bola warna merah.
"Tenang-tenang, jangan ko terpancing," kata pria dalam video tersebut.
Baca juga: 7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan
Namun beberapa detik kemudian, kericuhan kembali terjadi meski hanya sesaat.
"We sudah mi," timpal warga yang ada di lokasi.
Kapolsek Mamajang Kompol Sulkarnain mengatakan, kericuhan terjadi antara klub bola Kelurahan Parang dan Kelurahan Mamajang Luar.
"Yang adakan Pemkot (Makassar) tapi sudah aman. Hanya main bola emosi sesaat karena atas nama kelurahan," kata Sulkarnain saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Selasa.
"Emosi main bola karena anak-anak semua ini, U-16 ke bawah jadi emosinya masih meledak-meledak," sambungnya.
Sulkarnain juga mengaku telah berada di tempat kejadian perkara (TKP). Dia mengatakan saat ini TKP sudah aman dan kondusif.
"Saya sudah di lokasi dan sudah aman terkendali dan sudah bubar," ujarnya.
Dia hanya menyesalkan video yang tersebar di grup WA dan Sosial media (Sismed) hanya sepotong dan tidak utuh. Padahal situasi di TKP sudah aman terkendali.
Dia mengatakan dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa. Bahkan pertandingan tetap akan dilanjutkan.
"Ke depan tetap dilanjutkan. Yang namanya bentrok kecil di dunia sepak bola sudah biasa, hanya orang yang memposting itu hanya sepotong-sepotong. Padahal hal ini normal dalam dunia sepakbola," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.