"Habis (shalat) ashar kejadiannya, 3 orang anggota polisi katanya yang pukul kata orang di sana, tapi kita tidak lihat cuma kata warga di sana," tuturnya.
Fatma pun menyebut, akibat penganiyaan itu, iparnya mengalami luka yang cukup parah di sekujur tubuhnya.
"Lukanya banyak, ada di kaki seperi habis diinjak dan seperti habis diseret karena kedua lutut dan kakinya semua luka," tandasnya.
Dia juga mengaku selama ini, iparnya tidak punya masalah sama orang lain atau punya kasus kriminal.
"Setahu saya tidak ada masalahnya," imbuhnya.
Dia pun sangat menyesalkan, iparnya dipukul oleh anggota kepolisian, sebab menurutnya, aparat kepolisian yang harusnya bertugas mengayomi masyarakat malah membuat iparnya meregang nyawa akibat dianiaya.
"Kami keluarga korban, menuntut keadilan karena ini pembunuhan," tandasnya.
Pantauan Kompas.com polisi dan warga memadati rumah korban. Selain itu, ada juga mobil inafis. Korban rencananya akan dibawa ke rumah sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando Sambolangi KS mengatakan belum mengetahui pasti insiden tersebut. Namun ia mengaku akan melakukan penyelidikan.
"Kami akan selidiki dulu, betul atau tidak infonya," ujarnya.
Lando pun mengungkapkan, pihaknya bakal menyelidiki kasus ini, sesuai prosedur yang berlaku.
"Kalau pun ada tindak kejahatan, pokoknya siapun pelakunya, kita akan proses sesuai prosedur yang berlaku," tutup Lando
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.