Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Wali Kota Se-Indonesia Kumpul di Makassar, Bobby Nasution Juga Hadir di "Gala Dinner"

Kompas.com, 12 Juli 2023, 06:06 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 85 wali kota se-Indonesia berkumpul di Kota Makassar dan menikmati kuliner yang disiapkan dalam acara gala dinner yang dilaksanakan di Anjungan Pantai Losari, Selasa (11/7/2023) malam.

Ke-85 wali kota se-Indonesia itu datang ke Kota Makassar dalam rangka Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) 2023 yang akan dilaksanakan pada Rabu (12/7/2023) hingga Kamis (13/7/2023).

Selain 85 dari total 98 wali kota se-Indonesia, turut hadir perwakilan dari anggota Apeksi dan delegasi pemuda 50 kota di Indonesia dan Singapura.

Baca juga: Bakal Ada Tanya Jawab Bacapres di Rakernas Apeksi, Ganjar-Prabowo Konfirmasi Kehadiran, Anies Belum Pasti

Hanya saja, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman tidak hadir dalam acara gala dinner yang digelar wali kota se-Indonesia.

Ke-85 wali kota se-Indonesia ini dijamu di Anjungan Losari dengan kuliner khas Kota Makassar.

Turut hadir, Wali Kota Bogor Bima Arya selaku Ketua Umum Apeksi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan wali kota lainnya.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dalam sambutannya mengatakan sangat senang bisa menjamu peserta dan para undangan Apeksi.

"Selaku tuan rumah Rakernas Apeksi 2023, terima kasih kepada semua wali kota yang hadir. Tamu adalah raja, jadi saya harus memberikan yang terbaik," katanya.

Ketua Umum Apeksi Bima Arya dalam sambutannya mengatakan, rombongan wali kota se-Indonesia saat menuju ke Kota Makassar sempat terjebak macet. Namun, Danny Pomanto langsung turun ke jalan mengurai dan mengatur lalu lintas hingga rombongan bisa berlalu.

Baca juga: Pangdam XIV/Hasanuddin Belum Terima Konfirmasi Terkait Kehadiran Jokowi ke Acara Apeksi di Makassar

Bima Arya pun memberikan gelar kepada Danny Pomanto sebagai Wali Kota Kolosal karena mampu meramu acara kolosal menjadi baik.

Bima Arya mengungkapkan, acara Rakernas XVI Apeksi 2023 sangat spektakuler. Di mana, Apeksi mengundang 3 tokoh nasional yang merupakan bakal calon presiden (bacapres) Pemilu 2024.

"Dua tokoh nasional, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan hadir dalam acara Rakernas XVI Apeksi 2023 memaparkan gagasannya untuk Indonesia Maju. Anies Baswedan dijadwalkan tiba di Indonesia tanggal 11 dari Tanah Suci. Semoga Pak Anies sehat dan bisa hadir," kata Bima Arya.

Sebelumnya, juga hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dalam acara Youth City Changers Rakernas Apeksi XVI di Tokka Tena Rata Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023) malam.

Baca juga: 250 Penari Kolosal Warnai Pembukaan YCC Apeksi 2023 di Colloseum Tokka Tena Rata

Tiba di lokasi acara, suami Arumi Bachin itu disambut hangat tuan rumah Rakernas Apeksi Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama Ketua Umum Apeksi Bima Arya.

Dikemas dalam acara gala dinner, Emil Dardak berbagi cerita kepada delegasi pemuda Singapura dan Indonesia yang mengikuti Youth City Changers Rakernas Apeksi.

Pada kesempatan tersebut, Emil Dardak berbagi  pengalaman saat dirinya bekerja di World Bank saat masih berusia 17 tahun tanpa digaji hingga keputusannya terjun ke dunia politik.

Kala itu motivasi Emil Dardak bergabung di World Bank karena ia ingin bekerja di bidang public service atau layanan publik. Sebab, menurutnya, bekerja tak mesti jadi PNS.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau