Suarnati bercerita ia harus menunggu 13 tahun untuk menjadi ibadah haji. Bahkan dua hari sebelum berangkat, ia harus menjalani operasi batu empedu.
"Tapi alhamdulillah selama proses haji semua dilancarkan bahkan tidak pernah merasakan sakit pasca operasi," ujarnya.
Selama di Tanah Suci, Suarnati tak henti mendoakan semua keluarganya agar bisa juga berangkat ke Mekkah.
"Semua saya doakan semoga bisa ke sana (Tanah Suci), bisa juga merasakan apa yang saya rasakan, semua keluarga dipanggil kesana kedua orangtua, adik-adik, kakak, termasuk usaha dilancarkan," pungkas dia.
Saat ditelusuri di kediamannya, di jalan Muhammad Tahir Lepping, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar,Suarnati rupanya memiliki toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Toko tersebut tepat berada di rumahnya yang berada di gang sempit.
Tak hanya miliki toko bahan campuran, Suarnati Daeng Kanang juga merupakan pengusaha burger yang diberi nama Hilda Burger.
Ia juga diketahui memiliki kos-kosan yang berada di rumahnya serta punya rumah kontrakan di Jembatan Merah, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar.
Dari berbagai bisnisnya itu lah Daeng Kanang bisa membeli emas hingga ratusan gram dari Tanah Suci.
Baca juga: Tradisi Wisuda Jemaah Haji Asal Bugis, Baju Bling-bling bak Princess
Dikatakan Winda, anak Daeng Kanang, ibunya itu sudah menunaikan ibadah umrah sebanyak tiga kali. Setiap pulang dari Tanah Suci, ibunya itu memang kerap membeli emas.
“Tiga kali mi pergi umroh. Selalu bawa emas begitu,” kata Winda, Jumat (7/7/2023),
Meski aksinya membeli emas ratusan gram dinilai pamer oleh warganet, namun tetangga Daeng Kanang menyebut wanita paruh baya itu dikenal sebagai sosok yang dermawan dan ramah.
Menurut keterangan dari tetangganya yang tak disebutkan namanya itu, Daeng Kanang kerap memberi uang kepada masyarakat yang memiliki acara.
“Iya ibu haji (Daeng Kanang) dermawan suka bagi-bagi uang, ramah dengan tetangga,” ujarnya.
“Kalau ada kegiatan biasa menyumbang,” singkatnya.
Baca juga: Cerita Jemaah Haji Riau Kecewa Dilarang Bawa Oleh-oleh, Dibuang di Bandara Jeddah