MAKASSAR,KOMPAS.com - Pihak Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkatat keamanan kampus pasca insiden panganiyaan terhadap dua mahasiswa semester 4, EA dan AW.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra mengatakan, pihaknya telah berkkordinasi dengan Polsek Rappocini untuk menjaga dan memantau situasi kampus.
Sebab, pihak kampus khawatir, akan ada aksi balasan dari pihak korban. Sehingga pihak Unismuh memperketat pengawasan termasuk terus memantau kamaera pengawas atau CCTV.
"Pertama pihak keamanan kampus sudah berkoordinasi intensif dengan kepolisian, kedua ini juga evaluasi internal kami di level pengamanan kampus untuk memastikan semua sudut-sudut kampus itu terpantau secara maksimal," kata Hadi Saputra saat ditemui awak media di Lantai 16 Menara Iqra Unismuh Makassar, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Polisi Tangkap 1 Mahasiswa Senior yang Aniaya Juniornya di Unismuh Makassar
Diketahui EA merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian dan AW mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Aksi penganiayaan terhadap EA terpantau sempat terekam kamera hingga videonya viral di sosial media (sosmed). Sementara AW dianiaya dalam ruang kelas sehingga tak terpantau kamera.
Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, untuk meminimalisir aksi kekerasan di kalangan mahasiswa, pihaknya memberlakukan jam malam.
"Aktivitas mahasiswa hanya diperkenankan sampai Pukul 22.00 Wita. Sebenarnya kami sudah punya CCTV untuk memastikan saja semua sudut-sudut kampus terpantau dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Unismuh Makassar yang Terbukti Aniaya Juniornya Terancam Drop Out
Sementara informasi yang dihimpun, aksi penganiayaan terjadi akibat adanya konflik antara dua Organisasi Daerah (Organda) yang ada di Unismuh Makassar.
Bahkan tersebar foto, ada sebuah spanduk yang terpasang di Menara Iqra Unismuh Makassar ajakan perang kelompok dengan tulisan "Undangan Perang Terbuka untuk TATG"
Diketahui TATG kepanjangan dari Taro Ada Taro Gau. Organda dari Kabupaten Bone. Belum diketahui siapa yang memasang spanduk ajakan perang kelompok tersebut.
Sementara Polsek Rapocini hingga saat ini masih mengejar para pelaku penganiayaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.