MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam penggerebekan gudang pembuatan anak panah busur di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (27/4/2023) malam. Ternyata gudang tersebut sudah produksi senjata tajam selama 4 bulan lebih.
Dalam kasus ini yang menjadi tersangka ialah Wawan alias Arwan (20). Dari tangan pria pengangguran ini diamankan sekitar 1.000 buah anak panah busur.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, produksi senjata tajam jenis anak panah busur telah dilakoni Arwan selama kurang lebih 4 bulan. Arwan pun telah meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah dalam penjualan senjata tajam tersebut.
Baca juga: Polisi Bongkar Gudang Produksi Anak Panah Busur di Makassar, Biasa Digunakan Tawuran
"Pelakunya adalah inisial A warga Tallo. Kemudian sudah melakukan operasional membuat barang ini kurang lebih sudah 4 bulan. Sudah ada busur yang terjual, kurang lebih ada sekitar 60 buah busur dengan harga antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000," kata Ngajib saat konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Jumat (28/4/2023) malam.
Ngajib menyebut, Arwan ini telah memproduksi anak panah busur siap edar sebanyak 400 buah. Sementara 600 buah anak panah busur dalam proses pengerjaan. Dia mengatakan dalam pembuatan senjata tajam itu, Arwan melakukannya seorang diri.
"Barang bukti yang kita sita yaitu ada 1 pucuk senjata, 400 buah anak panah busur yang sudah jadi, 600 yang sedang dalam proses pembuatan busur. Kemudian juga ada senjata tajam dan ada juga alat yang digunakan untuk membuat busur," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, gudang pembuatan busur panah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), digerebek polisi. Petugas pun menyita sebanyak 1.000 buah anak panah busur dan mengamankan tiga orang pelaku.
Polisi menemukan gudang pembuatan senjata tajam ini berada di kawasan Jalan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (27/4/2023) malam.
Penggerebekan berawal saat jajaran tim Penikam Sat Samapta Polrestabes Makassar melakukan patroli hingga menjumpai salah seorang pria bernama Hasni (25) sedang membawa senjata tajam jenis badik.
"Kita melaksanakan patroli oleh tim Penikam kita mendapatkan informasi bahwa ada gudang yang membuat busur dan alat lainnya," jelas Ngajib kepada awak media saat meninjau gudang pembuatan busur itu, Jumat (28/4/2023) dini hari.
Kata Ngajib, selain busur panah, pihaknya juga menemukan beberapa pucuk senjata angin. Menurutnya, berbagai senjata tajam ini kerap digunakan dalam aksi tawuran antar warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.