Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fadil, Buruh Angkut Cilik di Pelelangan Ikan Makassar yang Sekolah Sambil Bekerja

Kompas.com - 17/03/2023, 17:28 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pagi buta, aktivitas pelelangan ikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sudah ramai dengan penjual dan pembeli. Tak tertinggal, buruh angkut  baik usia anak maupun orang tua juga sudah berjuang mencari nafkah.

Seperti yang dialami seorang bocah berusia 10 tahun bernama Fadil.  Pagi buta, anak seusia Fadil seharusnya masih terlelap tidur. Namun siswa kelas 4 SD itu sudah terbangun untuk mencari nafkah demi membantu perekonomian keluarga yang kurang mampu. Fadil terpaksa membantu ayahnya mencari uang yang hanya berprofesi menjual alat pancing.

Fadil tinggal bersama orangtua dan dua saudaranya di Jalan SabutungKota Makassar. Setiap harinya, Fadil menjadi buruh angkut di Pelelangan Ikan Paotere, Makassar. Diketahui Pelelangan Ikan Paotere sudah buka sejak pukul 05.00 hingga pukul 18.00 Wita.

Baca juga: Kisah Buruh Tambang Pasir Merapi yang Ngalap Berkah di Tengah Gemuruh Erupsi: “Ben Keluarga Iso Mangan”

Fadil tampak mengenakan sepatu bot, celana panjang dan kaus saat berangkat ke pelelangan ikan. Sesampainya di Pelelangan Ikan Paotere, Fadil terkadang membantu para nelayan memasukkan ikan ke dalam boks pendingin. 

Upahnya, Fadil mendapat jatah ikan dari sejumlah nelayan. Fadil kemudian mengumpulkan ikan-ikan pemberian nelayan untuk dijual. Terlihat senyum semringah Fadil yang terlihat menenteng 3 ekor ikan berukuran lumayan besar.

"Saya dapat Ikan Cakalang dari nelayan 3 ekor, mau beli pak. Harganya murah, Rp 30 ribu saja. Ini sudah murah pak, dari pada membeli di dalam pelelangan ikan," kata Fadil saat ditemui di dermaga Pelelangan Ikan Paotere, Jumat (17/3/2023).

Setelah ikannya terjual, Fadil pun menawarkan jasa angkat kantongan ikan pengunjung Pelelangan Ikan Paotere. Sekali angkat, Fadil biasa diberi upah Rp 5.000 hingga Rp 15.000.

"Tergantung orang mau kasi berapa. Ya biasa Rp 5.000, biasa Rp 10.000. Biasa juga ada yang kasih lebih Rp 20.000. Ya seikhlasnya orang," kata Fadil sambil tertunduk membawa kantongan berisi ikan yang diperkirakan sekitar 10 kg.

Saat mendapat orderan, Fadil terus menemani pelanggannya berkeliling membeli ikan di Pelelangan Ikan Paotere. Sesekali, Fadil terlihat menaruh beberapa kantongan ikan ke lantai.

Disitu pun, Fadil berkesempatan meregangkan sedikit otot-ototnya. Sesekali, Fadil terlihat memijat telapak tangannya yang kecapean mengangkat kantongan plastik. Setelah mendapat beberapa orderan, Fadil pun bergegas pulang ke rumahnya.

Baca juga: Cerita Kuli Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Tak Sekadar Profesi, Jadi Solusi dari Potensi Kriminal

"Saya mau pulang dulu mandi, baru pergi sekolah. Pulang sekolah baru ke sini lagi," ujarnya.

Saat mengangkat kantongan pelanggannya, banyak pedagang ikan yang mencandai Fadil. Bahkan, terkadang meneriaki Fadil bahwa sudah punya istri.

"Sudah berapa istri mu Fadil?," canda pedagang ikan.

"Tidak ada, sembarangan ini bapak bilang," jawab Fadil sambil tersipuh malu menundukkan kepalanya.

Saat ditanya benarkah sudah mempunyai istri, Fadil mengatakan tidak benar.

"Tidak benar itu pak, pedagang di sini suka main-main," tandasnya.

Baca juga: Perjalanan Ali Jadi Kuli Panggul di Stasiun Tawang, Dibayar Rp 10.000 Sekali Angkat Barang

Pedagang ikan lainnya pun mengatakan, jika Fadil sering dibercandai mempunyai istri karena masih kecil sudah pintar dan kuat mencari uang.

"Tidak ada, tawwa (bercanda) pak, main-main ji mereka semua. Karena Fadil pintar dan kuat cari uang," tutur pedagang udang.

Di Pelelangan Ikan Paotere inilah, tempat Fadil menghabiskan hari-harinya dan sudah terbiasa mencium bau amis. Tak hanya untuk mencari uang, tempat pelelangan juga menjadi tempatnya bermain besama teman-temannya. 

Di tempat ini, bukan hanya Fadil saja yang menjadi buruh angkut. Melainkan, belasan anak-anak terlihat di Pelelangan Ikan Paotere sebagai buruh angkut.

Bukan hanya anak-anak saja, orang dewasa hingga orang tua banyak menjadi buruh angkut ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com