Dalam testimoninya Aipda Aksan mengaku dalam lubuk hati paling dalam mengatakan bahwa video yang dibuatnya hanya kesal dirinya karena dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja.
Dia juga menjelaskan, video yang dibuatnya hanya untuk konsumsi pribadi, namun ternyata menyebar ke publik.
“Aipda Aksan juga menegaskan bahwa tuduhannya, mau sekolah polisi, atau mutasi, itu bayar, serta pemangkasan BBM, dan Dana DIPA itu merupakan asumsi pribadinya saja tanpa adanya bukti atau fakta,” ungkap Komang Suartana.
Komang Suartana berharap dengan adanya pernyataan Aipda Aksan ini masyarakat tidak percaya terkait opini yang yang dibangun Aipda Aksan.
“Pernyataan Aipda Aksan bahwa menjadi anggota Polri, mutasi dan menjadi Perwira harus bayar, sama sekali tidak dapat dibuktikan, melainkan hanya sebatas asumsi pribadi tanpa dilengkapi data dan fakta/bukti,” jelas Komang Suartana.
“Perbuatan Aipda Aksan telah melanggar disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dan/atau Peraturan Kepolisian RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik,” tambah Komang Suartana.
Pada pemeriksaan tersebut, di akhir permohonannya Aipda Aksan memohon kepada Kapolri agar 3 rekannya yakni Ali Akbar, Banne Ringgi dan Muhammad Guntur tidak diberi sanksi terkait videonya yang viral.
“Kembali saya sampaikan bahwa testimoni ini dengan rasa sadar saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari siapa pun sebagai bentuk kesalahan saya dan saya tambahkan mohon kepada Bapak Kapolri kepada adik-adik saya 3 orang atas nama Ali Akbar dan Banne Ringgi serta Muhammad Guntur mereka tidak bersalah, sayalah yang bersalah jadi mohon izin jangan diapa-apakan saya yang tanggung jawab semua resiko apapun yang terjadi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” harap Aksan.
Kasus Aipda Aksan berawal dari beredarnya video seorang anggota polisi di Polres Tana Toraja yang menyampaikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar institusi Polri dibersihkan dari mafia yang masih bersarang di tubuh Polri.
Dalam video tersebut Aipda Aksan duduk manis merekam dirinya dengan mengucapkan kata-kata yang ditujukan kepada Kapolri. “Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, salam presisi, yang terhormat bapak Kapolri, ijin jendral saya Aksan NRP 811081 anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja menyampaikan kepada bapak bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri,” ucap Aksan.
Lanjut Aksan dalam video tersebut, Polri sekarang tidak karuan karena dari awal memang sudah tidak bagus, rekrutmennya tidak bagus
“Yang pertama masuk polisi harus bayar, yang kedua mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira harus bayar, jadi bagaimana ke depannya Polri kalau semau harus bayar,” kata Aksan
“Kemudian rata-rata pimpinan dari bawa bukan mengajari kami ke jalan yang bagus, tapi mengajari kami ke jalan yang tidak benar, contohnya mereka memangkas Dipa, mereka memangkas uang BBM, uang makan dan lain sebagaianya,” tambah Aksan.
Menurut Aksan, dia pernah mengalami mutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena membongkar perbuatan Kapolres Palopo terkait korupsi kendaraan dinas polres palopo, BBM dan lain-lain sebagainya.
“Yang terhormat Bapak Kapolri, seperti yang saya alami saya dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan kapolres AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya,” ujar Aksan.
Terkait video tersebut Kapolres Tana Toraja AKBP Juara Silalahi mengatakan perlu dianalisa dengan cermat, apa masalah sesungguhnya. “Intinya dia gagal move on. Kasih dia semangat untuk melupakan masa lalunya supaya dia tetap semangat menjalani hari ke depan. Saya tidak bisa komen karena dia selama disini dia baik dan nurut,” tutur Juara Silalahi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.