Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh 500 Ton Beras Bulog Pinrang Hilang, Rekanan Mengaku Tak Ambil Sebanyak Itu

Kompas.com - 25/11/2022, 18:40 WIB
Suddin Syamsuddin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com - Kasus raibnya 500 ton beras di Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan, menjadi kontroversi antara mantan pimpinan cabang pembantu Radtyo W Putra Sikado, dengan pihak rekanan dari CV Sabang Merkauke Persada, di mana mereka saling menyalahkan.

"Jika ada yang bilang saya mengambil beras sebanyak 500 ton itu salah, Pak. Saya tidak pernah mengambil atau meminjam berasa sebanyak itu di Bulog Pinrang," kata Pemilik CV Sabang Merauke Persada, Irfan, Jumat (25/11/2022).

Irfan enggan mengakui jika dirinya meminjam beras 500 ton dari Bulog Pinrang melalui kepala gudang dan mantan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang. Irfan juga enggan menyebut berapa sebenarnya beras yang ia pinjam.

Baca juga: Soal Beras 500 Ton Pihak Bulog Merasa Ditipu Rekanan, Rekanan Merasa Dizalimi Bulog

"Salah jika ada pihak yang menuding saya mengambil beras sebanyak 500 ton. Saat ini saya masih dalam proses penyelidikan dan saya serahkan semua bukti-bukti yang bakal membantah tudingan itu ke pihak yang berwajib," tegasnya.

Sementara Radityo, yang dicopot pasca-mencuatnya kasus tersebut, menuding jika CV Sabang Merauke Persada melanggar apa yang sudah menjadi kesepakatan awal.

Irfan, kata Radtyo, memohon peminjaman beras 500 ton yang diberikan secara bertahap, dengan janji akan mengembalikan beras itu dengan beras yang baru.

"Kami berikan beras 500 ton kepada pihak CV Sabang Merauke Persada secara bertahap dengan janji akan dikembalikan dengan beras yang baru," tutur Radtyo.

Yang Radtyo sesalkan kepada pihak ketiga karena wanprestasi atau tidak tepat memenuhi kewajiban sesuai waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Hingga saat ini, Radtyo masih terus berupaya melakukan penagihan kepada Irfan.

"Walau Saudara Irfan telah mengembalikan 40 ton dari 500 ton beras yang ia ambil, namun kami pihak yang merasa dirugikan terus berupaya meminta iktikad baik dari Saudara Irfan," jelas Radtyo W .

Kata Radtyo W, beras yang dipinjamkan kepada pihak ketiga sebanyak 500 ton itu senilai Rp 5 milliar. Tujuan peminjaman beras untuk mengejar target stabilitas harga.

Radtyo W pun mengakui kesalahannya tidak memeriksa ke badan pertanahan jika jaminan sertifikat yang diagunkan pihak ketiga benar-benar milik si peminjam.

"Saat mengajukan pinjaman beras, kami telah mengroscek secara langsung ke pada lokasi sertifikat yang dijaminkan apakah betul milik Irfan. Saya akui kesalahan saya, tidak mengeceknya kembali ke BPN Pinrang. Namun kemudian diketahui jika dua sertifikat yang dijaminkan Irafan saat mengajukan pinjaman adalah masih dalam proses angsuran dari pemilik yang pertama," tutur Radtyo W.

Baca juga: 500 Ton Stok Beras Hilang, Bulog Copot Pimpinan Cabang dan Kepala Gudang di Pinrang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Peringati 'May Day', Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Peringati "May Day", Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Makassar
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com