Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Sungai Salutubu Luwu Sulsel Rendam 50 Rumah, Jalan Trans Sulawesi Tergerus

Kompas.com - 08/07/2022, 06:51 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara,  Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Salutubu meluap dan merendam ruas jalan dan puluhan rumah warga.

Jalan Trans Sulawesi sepanjang satu kilometer  terendam banjir, akibatnya kendaraan dari dua arah terpaksa mengantri untuk melewati genangan akibat banjir.

Warga setempat berjibaku untuk mengarahkan pengendara agar tidak terperosot kedalam parit, sebagian badan jalan juga sudah mulai tergerus air  sehingga membahayakan para pengendara yang melintas.

Baca juga: Kerbau Mengamuk Saat Prosesi Rambu Solo di Luwu, 2 Orang Terluka

Selain akses jalan,  banjir akibat luapan Sungai Salutubu  juga merendam puluhan rumah warga  sehingga warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Desa Pongko, Rosilawati mengatakan, banjir ini sudah terjadi sejak sore hari setelah diguyur hujan deras sejak siang dengan ketinggian bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter .

Banjir mulai pukul 14.30 Wita, memang tadi hujan deras terutama di wilayah hulu atau pegunungan tiba-tiba datang banjir akibat meluapnya sungai Salutubu,” kata Rosilawati saat dikonfirmasi di lokasi, Kamis (07/07/2022) petang.

Lanjut Rosilawati, meluapnya Sungai Salutubu merendam puluhan rumah warga dan lahan pertanian, sementara warga yang terendam rumahnya memilih mengungsi.

“Ada 50 kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir, kemudian lahan pertanian padi sawah sekitar 100 hektare, warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah keluarga dan memilih tempat yang lebih aman,” ucap Rosilawati.

Baca juga: Kesal Jalan Antar Kecamatan Rusak Parah, Warga Kaluku-Subur Luwu Utara Tanam Pisang dan Beri Pesan

Menurut warga, Abdul Latief (55) banjir akibat luapan Sungai Salutubu kerap melanda akibat terjadinya pendangkalan sungai dan diperparah dengan adanya saluran air yang tersumbat sehingga meluap kepermukiman warga.

Warga berharap pemerintah segera membenahi sungai yang sudah mengalami pendangkalan dan memperbaiki saluran air agar mereka terhindar dari luapan banjir.

“Selama tahun 2021 hingga 2022 sudah parah bahkan dalam sepekan kerap terjadi banjir hingga empat kali,” ujar Latief.

Latief mengatakan, ada 3 penyebab utama sehingga banjir kerap meluap ke permukiman warga yakni yang pertama  dibagian atas Desa Pongko ada yang jebol, badan sungai sudah serata dengan persawahan.

“Yang kedua di sisi jalan Trans Sulawesi terdapat saluran air atau plat deker yang tersumbat tidak mampu membuang atau menyalurkan air  sehigga meluap ke permukiman dan yang ketiga selokan semua harus dibersihkan dan diperbaiki,” tutur Latief.

Sebagian warga yang rumahnya terendam memilih bertahan dalam rumah sambil menunggu air surut agar memudahkan untuk membersihkan lumpur yang menggenangi rumah mereka.

Personel TNI dari Kodim 1403, Koramil 07 Walenrang membantu warga di lokasi membersihkan rumah dan membatu warga mengarahkan kendaraan yang melintas.

Danramil Walenrang, Kapten Infanteri Agus Purwono mengatakan sebelum banjir terjadi hujan gerimis di daerah Walenrang pada pukul 13.00 Wita, dan pukul 15.00 Wita hujan mulai deras dan air langsung meluap dari Sungai Salutubu menuju ke permukiman.

“Kondisi sekarang air sudah surut hanya saja saluran yang tersumbat membuat sekitar 25 rumah masih tergenang pemiliknya mengungsi,” jelas Agus.

Warga diimbau agar waspada dengan banjir susulan mengingat hujan masih berlangsung di daerah tersebut dan dalam beberapa hari terakhir dilanda hujan dengan intensitas cukup tinggi.

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com