KOMPAS.com - Seorang TikToker di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, bernama Gusni mengunggah video yang menyebutkan dirinya ditilang polisi gara-gara memakai sandal jepit.
Konten yang diunggah lewat akun TikTok Gusni itu kemudian viral.
Usai video itu diunggah, Gusni didatangi anggota Kepolisian Resor (Polres) Sidrap untuk dimintai klarifikasi.
Baca juga: Buat Konten TikTok Ditilang karena Pakai Sandal Jepit, Ibu di Sidrap Sulsel Ditangkap Polisi
Ujungnya, Gusni pun meminta maaf atas konten yang ia buat.
Dalam video permintaan maafnya pada Sabtu (18/6/2022) di Markas Polres Sidrap, ia meminta maaf kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), khususnya Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sidrap.
Gusni mengatakan bahwa konten yang ia buat tidak sesuai dengan fakta.
Baca juga: Ibu yang Buat Konten TikTok Ditilang Polisi karena Pakai Sandal Jepit Minta Maaf
“Saya Gusni, umur 32 tahun, menyatakan bahwa konten TikTok dan Facebook yang telah saya buat dan sebarkan telah mengatakan kalau mengendarai sepeda motor menggunakan sandal jepit ditilang polisi. Namun, yang sebenarnya, walau mengendarai sepeda motor menggunakan sandal jepit tidak ditilang,” ujarnya dalam video permintaan maafnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.
“Untuk itu saya pribadi dan keluarga meminta maaf sebesar-besarnya apabila konten TikTok yang telah saya buat tidak sesuai yang sebenarnya,” ucapnya.
Baca juga: Cek Fakta Sepekan: Hoaks BTS Bubar hingga Tilang Sandal Jepit
Terkait konten yang dibuat Gusni, Kasat Lantas Polres Sidrap AKP Mahrus Ibrahim menilai bahwa video tersebut adalah hoaks.
"Pelaku telah mengklarifikasi dan meminta maaf atas video yang sibuatnya. Kasus itu sudah aman," ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).
Dikutip dari Tribun Timur, Mahrus menjelaskan bahwa konten itu merupakan kekeliruan informasi.
"Konten yang diunggah tersebut terdapat kekeliruan informasi. Karena berkendara motor dengan memakai sandal jepit hanya diganjar imbauan, bukan ditilang," terangnya.
Baca juga: Konten Hoaks di Media Sosial Isinya Tak Bermutu dan Hanya Cari Perhatian, Pakar Ungkap Dampaknya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin | Editor: Khairina), Tribun-Timur.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.