Ajaran tersebut disampaikan melalui gerakan kaki dan gerakan tangan, yang oleh penghuni lino lantas dijadikan sebagai sebuah ritual.
Pada perkembangan berikutnya, ritual berupa gerakan tangan dan kaki itu berkembang menjadi tari kipas, yang kemudian dikenal dengan Tari Kipas Pakarena.
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, gerakan Tari Kipas Pakarena secara umum terdiri dari gerakan kaki dan gerakan tangan.
Gerakan yang ditampilkan penuh kelembutan, sebagai wujud dari sifat perempuan Gowa yaitu patuh, setia, sopan, dan hormat.
Gerakannya terbagi dalam 12 bagian, hanya saja sangat sulit dibedakan antara satu gerakan dengan gerakan lain.
Unsur pertama dalam Tari Kipas Pakarena adalah gerakan tangan, yang dilakukan dalam posisi duduk.
Tangan penari akan diayunkan ke kanan dan ke kiri serta ke arah depan dengan tempo yang cukup lambat.
Gerakan awal dan akhir dilakukan dalam posisi duduk, dan menjadi tanda dimulai dan diakhirinya tarian.
Selain itu ada pula gerakan memutar yang menggambarkan siklus hidup manusia.
Kemudian ada juga gerakan naik turun, yang menggambarkan kondisi manusia yang terkadang di atas dan juga di bawah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.