Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Fort Rotterdam: Sejarah, Peninggalan Kerajaan, Pendiri, dan Julukan Benteng Penyu

Kompas.com - 22/01/2022, 14:22 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Sebelumnya, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang bernama Benteng Ujung Pandang yang dibangun pada abad XV.

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu dari 15 benteng pengawal yang dibangun Kerajaan Gowa-Tallo.

Dari abad XVI dimanfaatkan dan dikembangkan oleh VOC menjadi seperti sekarang. Dari, 15 benteng yang pernah dibangun Kerajaan Gowa Tallo, hanya benteng Rotterdam yang kondisinya relatif masih utuh.

Sejarah Berdiri Benteng Fort Rotterdam

Benteng Ujung Pandang dibangun pada 1545 oleh Raja Gowa X yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung dengan gelar Karaeng Tunipalangga Ulaweng.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Pada awalnya, benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke 14, Sultan Aluddin, konstruksi benteng diganti menjadi batu padas yang bersumber dari pegunungan Karst yang ada di daerah Maros.

Benteng Ujung Panjang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke laut. Penyu merupakan hewan yang dapat hidup di laut dan di darat. Filosofi tersebut yang sepertinya ingin dipetik Kerajaan Gowa, Kerajaan Gowa berjaya di darat dan laut.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Panjang, orang Gowa-Makassar biasa menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua

Pada tahun berikutnya, tembok kedua dibangun di dekat pintu gerbang.

Benteng Ujung Pandang Menjadi Fort Rotterdam

Benteng Ujung Panjang rusak akibat serbuan VOC di bawah pimpinan Admiral Cornelis Janszoon Speelman pada 1655-1669. Pada saat itu, Gowa berada di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin.

Baca juga: Festival Anti-Korupsi di Benteng Fort Rotterdam

Akibat, serangan ini Kerajaan Gowa mengalami kekalahan. Pada tanggal 18 November 1667, Raja Gowa dipaksa untuk menandatangi Perjanjian Bongaya yang menyebabkan Benteng Ujung Pandang harus diserahkan kepada VOC. Benteng tersebut berubah nama menjadi Fort Rotterdam, sesuai kelahiran Speelman di Belanda.

Gubernur Jenderal Speelman membangun kembali benteng yang sebagian hancur dengan gaya arsitektur Belanda.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.59/PW.007 Benteng Rotterdam ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya pada tanggal 22 Juni 2010. Dengan nama cagar budaya Benteng Rotterdam yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. (Editor: I Made Asdhiana)

Sumber: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagar, http://disbudpar.sulselprov.go.id/p, dan kompas,com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com