Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jalan Layang Poros Maros-Bone Hampir Rampung, Siap Dipakai H-10 Lebaran

Kompas.com, 11 Maret 2025, 14:39 WIB
Hendra Cipto,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAROS, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang (elevated road) di Tompo Ladang, Jalan Poros Makassar-Maros-Bone, tepatnya di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hampir selesai.

Proyek ini bertujuan untuk memperlancar arus kendaraan di tikungan berkelok tajam yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan dan kecelakaan.

Jalan layang ini dibangun di dua titik dengan panjang total 200 meter dan menelan anggaran sebesar Rp 138 miliar.

Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.

Baca juga: Proyek Jalan Layang di Blitar Gusur Ratusan Makam, Termasuk Puluhan Korban Petrus

Elevated Road Siap Digunakan untuk Mudik Lebaran 2025

Kasat Lantas Polres Maros, Iptu Kamaluddin, memastikan bahwa proyek jalan layang ini sudah hampir rampung dan kini memasuki tahap akhir.

"Sudah rampung pembangunan elevated di Tompo Ladang yang ada 2 titik, sekarang tahap finishing," katanya dihubungi Selasa.

Lebih lanjut, Kamaluddin menyebutkan bahwa jalan layang ini akan dibuka dan dapat digunakan oleh masyarakat pada H-10 Lebaran.

"Insya Allah H-10 sudah buka itu elevated dan digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran 2025," ungkapnya.

Pelebaran Jalan di Kappang Juga Hampir Selesai

Selain pembangunan jalan layang di Tompo Ladang, proyek pelebaran jalan di daerah Kappang, Kabupaten Maros, juga telah rampung dan kini dalam tahap akhir penyelesaian.

Pelebaran ini melibatkan pemotongan perbukitan karst di Kawasan Geopark Maros untuk memperlebar jalur utama Makassar-Maros-Bone.

"Sudah rampung juga pelebaran jalan di Kappang, sementara tahap finishing. Insya Allah, jalur mudik Makassar-Maros-Bone lancar," kata Kamaluddin.

Baca juga: Kontroversi Proyek Jalan Layang BP Batam, Nama Laksamana Ladi Dicopot

Meski pembangunan jalan layang dan pelebaran jalan hampir selesai, masih terdapat beberapa titik longsor di daerah Kappang yang diakibatkan oleh kondisi cuaca.

"Masih ada beberapa titik longsor di Kappang, itu terjadi karena kondisi cuaca. Namun, secara keseluruhan, kondisi jalan di sepanjang jalur mudik sudah hampir rampung diperbaiki dan kini lebih mulus," jelasnya.

Dengan rampungnya proyek jalan layang Tompo Ladang dan pelebaran jalan di Kappang, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 di jalur Makassar-Maros-Bone dapat berjalan lebih lancar dan aman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau