MAKASSAR, KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihebohkan dengan penemuan mayat wanita dalam kamar kontrakannya, Senin (21/10/2024).
Mayat wanita yang diketahui berinisial KA (21) itu ditemukan pertama kali oleh tetangganya lantaran mencium aroma kurang sedap berasal dalam kamar.
Dari informasi, saat ditemukan kondisi tubuh KA sudah membengkak dan mengeluarkan bau kurang sedap. Posisi KA juga ditemukan terlentang di atas kasur.
Salah satu warga yakni Daeng Gassing (70) mengatakan, warga setempat awalnya mengira bau kurang sedap itu berasal dari bangkai binatang.
Setelah dicek ternyata aroma itu berasal dari kamar KA.
"Saya kira awalnya bau tikus, karena kan saya disini sering bersih-bersih. Baunya menyengat tapi saya kukira bangkai tikus," ucap Daeng Gassing ditemui Kompas.com, di lokasi, Senin siang.
Baca juga: Tak Terima Dianggap Masih Punya Utang, Warga Purworejo Ancam Pemilik Warung dengan Belati dan Pistol
Baca juga: Kawanan Pencuri Bobol Rumah Warga Purwokerto di Siang Bolong, Perhiasan Senilai Rp 300 Juta Raib
Berasal dari kecurigaan itu, warga pun melaporkan peristiwa itu ke pemerintah setempat dan pihak kepolisian.
Kata Daeng Gassing, KA belum lama tinggal di kontrakan tersebut.
"Baru di sini ditinggal, kurang lebih satu bulan. Dia (KA) mau jual bakso di sini. Dia tinggal sama suaminya dan anaknya satu," beber dia.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tamalate Iptu Rahman membenarkan perihal peristiwa penemuan mayat wanita tersebut.
Baca juga: Tips Atasi Stres di Tempat Kerja, Apa Saja?
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ditemukan tanda kekerasan di tubuh KA.
"Dari hasil olah TKP, kami masih mendalami. Namun diduga ada terjadi kekerasan. Menurut informasi dari masyarakat setempat, dia tinggal bersama suami dan anaknya," ungkap Rahman.
Beberapa kejanggalan di tempat kejadian perkara juga didapatkan polisi, termasuk kondisi kontrakan yang terkunci dari luar.
"Saat itu rumahnya dalam keadaan terkunci. Jadi pintu kita buka secara paksa, didampingi pemerintah setempat," kata dia.
Baca juga: Kasus Perundungan PPDS Undip, Sanksi Kemenkes, dan Sitting Duck...
Dari hasil pemeriksaan sementara, KA diperkirakan sudah meninggal dunia sejak empat hari lalu.
Hal itu didasari, lantaran kondisi tubuh KA yang sudah membengkak dan mengeluarkan cairan beraroma menyengat.
"Waktu ditemukan, kurang lebih sudah empat hari (setelah meninggal). Saat kami di TKP, korban sendiri, tidak ada anaknya, suaminya juga," beber dia.
Saat ini kata Rahman, pihaknya sementara melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang termasuk suami KA.
Baca juga: Nasib Tragis Ibu Muda dan Balita di Seruyan Kalteng, Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Dibunuh
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang