PAREPARE, KOMPAS.Com - Di tengah kelangkaan dan mahalnya gas elpiji 3 kilogram, Muhammad Fajri, seorang montir di kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan menciptakan kompor berbahan bakar limbah oli dan minyak goreng.
Kompor ciptaan Muhammad Fajrin itu pun kini telah dipasarkan mulai diminati warga sekitar sebagai solusi praktis.
Baca juga: Harga Gas Melon Jadi Rp 18.000, Warga Purworejo Diminta Waspada Penjualan di Atas HET
"Berawal dari keresahan susahnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, kami berpikir untuk membuat kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak goreng bekas," kata Muhammad Fajrin ditemui Kamis (12/9/2024).
Bersama temannya, Firman, Fajrin mengembangkan kompor tersebut secara otodidak selama empat bulan.
Setelah melakukan uji coba selama satu bulan di kalangan keluarga dan kerabat, mereka mulai memasarkan kompor ciptaannya secara luas.
"Setelah empat bulan bereksperimen, kami memperkenalkan kompor limbah ini kepada keluarga dan kerabat. Diterima dengan baik, kami mencoba memasarkan dan akhirnya mulai ada yang membeli," ujar Muhammad Fajrin.
Fajrin memasarkan kompor ciptaannya dengan harga 1.000.000 per unit.
"Awalnya kami dikenal di kalangan keluarga dan tetangga saja. Namun, setelah dipasarkan melalui media sosial, kami mulai dikenal luas hanya dalam waktu sebulan," ungkap Fajrin.
Baca juga: Harga Gas LPG 3 Kg Naik Jadi Rp 18.000, Sekda Jateng: Menyesuaikan Saja
Firman, rekan Fajrin menilai, pemanfaatan limbah oli dan minyak goreng sebagai bahan bakar kompor lebih baik daripada membuangnya yang dapat merusak unsur hara tanah.
Pasalnya, limbah oli dan minyak goren termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
"Daripada dibuang dan bisa merusak tanah, limbah oli dan minyak goreng dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," kata Firman.
Fajrin dan Firman berharap dengan adanya kreasi kompor ini, mereka bisa membantu masyarakat mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sekaligus menjaga lingkungan dari kerusakan akibat limbah B3.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang