Bayi Dibuang di Atas Batu di Bone, Diduga Baru Lahir

BONE, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan bayi yang diletakkan di atas batu gunung atau batu pondasi pada Sabtu (24/8/2024) malam.

Penemuan bayi ini berawal dari warga yang mendengar tangisan bayi.

Bayi tersebut ditemukan telanjang dan diduga baru saja dilahirkan karena masih ada tali pusarnya.

Polisi sendiri masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan bayi ini.

Baca juga: Geramnya Warga terhadap Pembunuh Bayi di Pekalongan, Rumah Pelaku Dikepung

Bayi berjenis kelamin laki-laki ini pertama kali ditemukan oleh warga pada Sabtu (24/8/2024) pukul 22.30 WITA di Jalan Macan, Lingkungan Lacokkong, Kelurahan Watampone, Kecamatan Taneteriattang, Kabupaten Bone.

Bayi itu diletakkan di atas batu pondasi di dekat sebuah sumur, tanpa sehelai benang menyelimuti tubuhnya.

"Tadi malam ditemukan dan sepertinya baru saja dilahirkan karena masih ada tali pusarnya dan ditemukan di atas tumpukan batu," kata Iwan Hammer (46), salah seorang warga yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Minggu (25/8/2024).

Warga kemudian memberikan pertolongan terhadap sang bayi dengan membalut sarung.

Aparat kepolisian Polsek Taneteriattang yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang police line.

Sementara sang bayi dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Tenriawaru Bone untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Saat Tangan Ayah Jadi Maut bagi Bayi 2 Bulan di Pekalongan...

"Betul semalam ada penemuan bayi berjenis kelamin laki laki dan diperkirakan baru saja dilahirkan dan alhamdulilah saat ditemukan dalam kondisi hidup dan sehat," kata Ipda Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone yang dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat pada Minggu, (25/8/2024).

Bayi tersebut kini masih dalam perawatan medis di RSUD Tenriawaru Bone. Sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dengan pelaku pembuangan bayi ini.

"Orangtua maupun pelaku pembuangan bayi ini masih dalam proses penyelidikan," kata Rayendra Muhtar.