MAKASSAR,KOMPAS.com - Siswa SMK Negeri 5 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap juniornya berinsial IM, diberikan sanksi.
Sanksinya berupa pembelajaran secara daring atau online di rumah masing-masing selama sepekan, terhitung mulai Senin (30/7/2024) kemarin.
Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Makassar, Amar Bachti mengatakan, sebenarnya untuk sekolah tidak ada yang namanya sanksi tapi hanya sebatas pembinaan.
"Anak-anak yang merupakan pelaku pengeroyokan, sebagai bentuk pembinaan kita belajarkan secara daring dulu untuk satu minggu pertama ini," ucap Amar kepada awak media saat ditemui di SMK Negeri 5 Jl Sunu, Selasa (30/7/2024).
Baca juga: Viral, Video Siswa SMK di Makassar Keroyok Juniornya, Pihak Sekolah: Sudah Damai
Hal itu, kata Amar, untuk menetralisir semua kondisi yang ada di sekolah pasca insiden pengeroyokan.
"Karena kita tidak mau kecolongan kembali bahwa ada kejadian di luar kkuasa kami. Ini adalah musibah buat kita, kita cari hikmah dibalik ini semua. Mudah-mudahan insiden ini yang pertama dan terakhir," harapnya.
Dia mengungkapkan, ada 13 siswa senior yang berada saat insiden pengeroyokan itu terjadi. Namun saat diintrogasi, lanjut Amar, hanya siswa 3 orang senior yang mengaku melakukan pemukulan terhadap korban.
"Tetapi disaat kerumunan itukan mereka banyak. Tapi dalam satu kelas itu ada 13 orang karena bentuk solidaritas mereka , kami perlakukan sama untuk 13 orang anak (siswa) itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengeroyokan yang dilakukan siswa senior terhadap siswa junior terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Makasaar dan viral media sosial.
Insiden itu terjadi di SMK Negeri 5 Makassar yang terletak di Jalan Sunu, Kecamatan Tallo Makassar, pada Senin (29/7/2024).
Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Makassar, Amar Bachti membenarkan adanya insiden itu. Dia mengatakan korban adalah siswa kelas 1 inisial IM dan pelaku merupakan seniornya di Jurusan Listrik Industri.
"Kebetulan kelas 1 dan kelas 3 yang terlibat," kata Amar kepada awak media saat ditemui di SMK Negeri 5 Makassar, Selasa (30/7/2024).
Dia menjelaskan, video viral itu berawal saat korban dan seniornya saling bersenggolan usai pulang sekolah.n"Kejadian berawal dari anak-anak (siswa) saling senggol saja," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang