Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halaman Sekolah di Toraja Utara Ambles dan Retak, Murid Diliburkan

Kompas.com, 22 Mei 2024, 10:25 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Halaman sekolah SD 8 Buntao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, ambles dengan kedalaman sekitar satu meter dan meninggalkan retakan yang cukup panjang pada Rabu (22/5/2024) pagi.

Kondisi ini mengancam keselamatan para pelajar dan guru. Akhirnya kegiatan belajar mengajar hari ini diliburkan.

Baca juga: Hujan Deras di Magetan, Talut Ambles dan 2 Petani Tewas Tertimpa Pohon

Halaman sekolah yang ambles dan retak tersebut pada bagian lantai yang telah dicor semen dengan kedalaman hingga satu meter. Selain itu, halaman yang belum disemen dan masih berupa tanah juga ambles.

Kepala sekolah SD 8 Buntao, Ruth Tina Balik mengatakan, pihak sekolah dan BPBD Toraja Utara meliburkan murid karena mengancam keselamatan para pelajar dan guru.

Hal ini dilakukan mengingat lokasi sekolah yang berada di perbukitan saat ini mengalami keretakan dan rawan longsor.

“Saat pertama kejadian bencana ini, murid-murid masih datang sekolah, setelah itu kami liburkan sementara waktu, guru hanya memberikan tugas atau hanya belajar daring,” kata Ruth Tina, saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2024).

Lanjut Ruth Tina dalam proses belajar mengajar secara daring akibat dari bencana ini, guru memberi tugas dan menyusun jadwal untuk pertemuan tatap muka.

“Jadi murid membawa tugasnya ke sekolah untuk melakukan pertemuan dengan guru,” ucap Ruth.

“Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan para pihak seperti BPBD Toraja Utara, Camat, Kepala lembang dan Babinsa serta masyarakat,” tambah Ruth Tina.

Baca juga: Teras Rumah Warga Jaksel Ambles, Tanah Labil jadi Penyebab

Kepala pelaksana BPBD Toraja Utara, Alexander Limbong Tiku menyampaikan, sekolah SD 8 Buntao yang halamannya ambles dan retak akan segera dibenahi atas partisipasi bantuan masyarakat di sekitar lokasi sebab menurutnya anggaran di BPBD Pemkab Toraja Utara saat ini sangat minim.

“Kami sudah membicarakan tanggap darurat kejadian bencana yang terjadi di SD 8 Buntao, dan ada beberapa keputusan yang kami ambil dalam penanggulangan tersebut, seperti melakukan pemancangan di tempat yang terjadi longsor atau ambles,” ujar Alexander.

Menurut Alexander, mengingat anggaran di BPBD Toraja Utara minim, maka pemancangan menggunakan bambu disiapkan oleh masyarakat.

“Jadi Bambu disediakan warga masyarakat dan alat berat berupa ekscavator disiapkan oleh kami di BPBD, kami memperkecil biaya bersama kepala lembang karena anggaran minim dan banyak kejadian bencana di daerah Toraja Utara,’ tutur Alexander.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau