KOMPAS.com – Bukannya saling memaafkan saat momen hari raya Idul Fitri, dua kelompok remaja dari dua desa di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, justru terlibat aksi tawuran hingga menghebohkan warga dan jagat maya.
Tawuran ini berawal dari aksi perang-perangan menggunakan senjata plastik mainan antara anak-anak Desa Kenje dan Desa Lapeo, Kamis (11/4/2024).
Ternyata, perang-perangan ini berujung tawuran di tengah lapangan sepak bola yang melibatkan orang dewasa dan ibu-ibu.
Baca juga: Kelompok Remaja Konvoi Sambil Bawa Takjil, Sosiolog: Kamuflase dari Lingkungan yang Suka Tawuran
Peristiwa ini ramai jadi perhatian di media sosial karena beredar video amatir pada Kami (11/4).
Video yang tersebut menampilkan tawuran, aksi saling pukul dan kejar antara sejumlah warga di lapangan sepak bola Garuda Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat.
Tak hanya pemuda. Para orang dewasa pun terlibat, bahkan salah satu remaja sempat dikeroyok karena terjatuh saat aksi kejar-kejaran.
Sejumlah ibu yang prihatin terlihat ikut berusaha mengatasi situasi. Namun mereka tak mampu menghentikan pertikaian dua kelompok remaja.
Tawuran ini berawal dari saling serang antara anak-anak dari dua desa bertetangga, Desa Kenje dan Desa Lapeo. Mereka menggunakan senjata mainan berpeluru plastik sebesar biji merica.
Rupanya permainan tersebut semakin panas. Orang dewasa pun terlibat sehingga perkelahian antara dua desa tersebut tak terelakkan.
Baca juga: Polisi Gagalkan Rencana Tawuran Pelajar di Magelang, Ditemukan 3 Celurit
"Mulanya asyik perang-perangan di lapangan tapi terjadi kesalahpahaman kedua kelompok malah terlibat tawuran di lapangan,” tutur Jaya, salah satu anak yang ikut perang-perangan dalam momen Lebaran.
Sebenarnya perang-peranganan menggunakan senjata mainan ini bukan hal baru. Permainan tersebut selalu diadakan tiap tahun saat Lebaran Idul Fitri.
Biasanya anak-anak membeli senjata mainan plastik dari uang hasil ziarah mereka.
Sementara itu Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Campalagian, Iptu Saifud yang menerima laporan kejadian ini langsung melakukan patroli di loksai kejadian.
Ia mengimbau semua orangtua agar melakukan pengawasan kepada anak-anak mereka.
Baca juga: Terlibat Konvoi dan Hendak Tawuran, Puluhan Remaja Dikumpulkan Heru Budi dan Polisi di Balai Kota
"Selain berkoordinasi dengan aparat desa setempat, kepolisian juga melakukan pemantauan situasi di lokasi selama sepekan ke depan untuk memastikan aksi serupa tidak terulang,” ujar Saifud.
Langkah itu diambil untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ia pun akan segera melakukan pemeriksaan terhadap toko yang menjual senjata plastik mainan yang memicu tawuran antardua kelompok tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.