Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan di Australia Ditinggalkan, Ahmad Adam Pilih Jadi Marbut di Luwu

Kompas.com - 26/03/2024, 10:59 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Menjadi marbut adalah pilihan. Itulah yang dilakukan Ahmad Adam (54), seorang marbut di Masjid Agung Luwu Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Sebelum menjadi marbut, Ahmad bekerja di luar negeri dengan gaji besar. Pekerjaan itu ditinggalkannya. Dia pulang kampung dan kini menjadi marbut masjid yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

Baca juga: Kisah Azwar, Mahasiswa S2 yang Jadi Marbot, Merasa Keren di Mata Allah

Saat Kompas.com berkunjung ke Masjid Agung Luwu Belopa pada Selasa (26/3/2024), Ahmad sedang membereskan kabel-kabel menjuntai di dalam ruangan.

Sembari membersihkan ruangan masjid, Ahmad bercerita, pekerjaan ini dilakoninya sejak 2012.

“Saat itu masih sekedar apa yang bisa tenaga saya sumbangkan untuk masjid. Memang belum lama saya masuk sebagai pengurus dan bekerja sebagai tekhnisi di sini, misalnya ada kerusakan, jaringan kelistrikan dan merawat toilet apalagi kalau ada yang buntu saya dan teman lainnya memperbaiki," kata Ahmad.

"Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah tugas saya, menyangkut Azan ada khusus yang ditugaskan oleh pengurus masjid yaitu ada 2 orang termasuk imam masjid dan mereka secara bergantian, kalau saya hanya sekali-kali saja kalau mereka tidak ada,” sambungnya.

Ahmad tidak bergantung sepenuhnya dari insentif masjid.

Baca juga: Cerita Eka, Merantau dari Jakarta demi Menjadi Marbot di Masjid Bersejarah Makassar

“Yang diberikan berasal dari masjid ini setiap bulan, selain itu juga kadang diberikan jika ada pekerjaan tambahan yang besar di masjid ini seperti pengecatan dan sebagainya, nilainya itu sesuai pembicaraan dan bobot pekerjaan,” ucap Ahmad.

Ahmad memiliki 4 orang anak yang sedang menempuh belajar di bangku SMA, SMP, SD dan satu orang belum sekolah. Untuk menghidupi anaknya insentif dari masjid menjadi tambahan untuk biaya hidup dan sekolah anaknya.

“Besaran insentif tidak usah saya sebutkan, saya juga menjalani usaha lain yang saya bisa kerjakan, misalnya usaha jual beli hasil bumi kecil-kecilan meski kondisi hasil bumi seperti cingkeh saat ini agak anjlok selama 4 tahun terakhir karena beberapa faktor seperti cuaca, harga dan kualitas menurun,” ujar Ahmad.

“Bicara soal kecukupan dari subsidi masjid memang tidak, tetapi sangat membantu, saya berharap dan berupaya agar apa yang bisa saya sumbangkan untuk masjid ini dapat terlaksana dan memiliki berkah,” tambahnya.  

Sebelumnya bekerja di Australia

Ahmad mengatakan, sebelum jadi marbut di masjid, dia sempat bekerja di Australia selama 6 tahun dengan gaji yang cukup besar. Namun, kondisi kehidupan beragama yang ia hadapi membuatnya berpikir.

“Sebenarnya nurani saya berkata ingin memperbanyak amal ibadah terutamaamaliah ramadhan dan dzikir, ya memang ketika saya selalu teringat 6 tahun bekerja di Australia dengar azan saja tidak pernah, apalagi mau salat berjamaah, biasa cuma  12 orang,” tutur Ahmad.

Kondisi di lingkungannya tempat bekerja dengan nuansa jauh dari kehidupan islami, membuatnya berpikir dan rela meninggalkan tempat kerjanya.

“Di situlah saya berpikir, ya Allah memang besar saya dapat bulanannya, tetapi apakah harapan ini uang yang sekian banyak dan kalau besok lusa saya meninggal apa amalan yang bisa saya bawa sedangkan amal ibadah saya minim, dengan dasar itu saya coba semoga  Allah selalu mendekatkan saya dengan masjid,” terang Ahmad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com