Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Jalan Tertutup Longsor, Warga Sakit di Mamuju Sulbar Terpaksa Ditandu 17 Kilometer

Kompas.com - 03/02/2024, 08:31 WIB
Himawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Dian di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa ditandu sejauh 17 kilometer untuk berobat ke puskesmas usai akses jalan dari rumahnya menuju puskesmas tertutup material longsor. 

Kejadian ini terekam dalam video berdurasi satu menit yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram.

Dalam video yang diunggah akun @infomamuju_ di instagram itu, terlihat beberapa warga menandu Dian dengan melintasi jalan yang cukup ekstrem. 

Baca juga: 3 Desa di Purworejo Terendam Banjir, Warga Masih Enggan Mengungsi

Di sisi kiri terlihat jurang yang cukup curam. Jalan yang dilintasi warga saat menandu pun dipenuhi material bebatuan. 

"Nasib-nasib," ujar suara yang ada di dalam video tersebut. 

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kalumpang Iptu Yusuf Bahar mengatakan bahwa peristiwa warga yang ditandu itu terjadi di Desa Siraun, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Kamis (1/2/2024) pagi. 

Baca juga: Puluhan TPS di Demak Rawan Banjir dan Rob, Kecamatan Mana Saja?


Baca juga: Longsor Terjang Gunungkidul, Satu Rumah Rata dengan Tanah

Akses tertutup material longsor

Yusuf mengungkapkan bahwa akses jalan yang menghubungkan rumah Dian di Desa Siraun dan puskesmas di Desa Karataun masih tertutup sebagian material longsor.

Akses jalan sampai saat ini masih belum bisa dilalui kendaraan mobil. 

"Kira-kira jarak tempuh kurang lebih 17 kilometer. Jadi masyarakat Desa Siraun secara bersama sama menandu pasien tersebut secara berganti-gantian," ujar Yusuf saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Jumat (2/2/2024) siang. 

Baca juga: Hujan Dua Hari Tanpa Henti, Longsor Lumpuhkan Jalur SSB di Boyolali

Untuk kasus yang terjadi pada Dian, Yusuf mengungkapkan bahwa warga terpaksa menandunya mengingat kondisi Dian yang menderita penyakit komplikasi yang membuatnya tidak memungkinkan jika diangkut dengan sepeda motor. 

Proses tandu Dian berjalan lancar hingga tiba di puskesmas.

Setelah di puskesmas barulah Dian dirujuk ke rumah sakit dan dibawa oleh ambulans. 

Yusuf menerangkan bahwa kejadian seperti ini sudah sering terjadi di Desa Siraun mengingat akses jalan masih tertutupi longsor yang terjadi pada Selasa (9/1/2024) lalu. 

"Info dari kepala Desa Siraun itu sudah biasa dilakukan untuk masyarakat desa Siraun karena akses untuk Desa Siraun belum bisa dilalui kendaraan roda empat," kata dia.

Baca juga: 14 Desa Terdampak Longsor dan Angin Kencang di Kebumen, Belasan Rumah Warga Rusak

Pembersihan tanah longsor

Hingga kini imbuhnya, masih ada beberapa akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kalumpang yang masih tertutup material longsor yang terjadi pada 9 Januari 2024.

Longsor terjadi di beberapa titik di Desa Karataun akibat dari tingginya curah hujan.

Sebagian jalan yang tertutup material longsor sudah dibersihkan Dinas PUPR Sulbar. Namun masih ada beberapa titik yang masih tertutup material setelah akses untuk membersihkannya sulit dilalui ekskavator Dinas PUPR Sulbar. 

"Sulitnya medan di lokasi longsor mengakibatkan proses pembersihan tanah longsor oleh alat berat berjalan lambat," pungkasnya.

Baca juga: 14 Desa Terdampak Longsor dan Angin Kencang di Kebumen, Belasan Rumah Warga Rusak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com