Sekjen PSI : Jokowi Partainya Merah PSI Bukan Merah yang Itu

MAKASSAR, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sudah bagian dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bahkan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni juga singgung bahwa Jokowi bukanlah bagian dari partai merah lain. 

Hal itu diungkapkan secara gamblang oleh Raja Juli Antoni saat memberikan sambutan di acara Kopi Darat Wilayah (Kopdarwil) PSI Sulsel di Hotel Grand Claro, Jalan A P Pettarani,Kota Makassar,Sulsel, Selasa (12/12/2023) malam. 

Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang (ATR) ini juga menjelaskan di depan ratusan kader PSI bahwa Ketua Umum (Ketum) PSI kini dijabat oleh Kaesang Pangarep yang merupakan putra Jokowi.

"Sosialisasikan bahwa Mas Kaesang adalah Ketua Umum PSI dan putra Jokowi, dan sekarang Pak Jokowi partainya merah yang ini (PSI) bukan yang itu," ungkapnya disambut riuh para kader. 

Baca juga: PSI Klaim Dukungan Jokowi dalam Baliho Kampanye, Pengamat: Manfaatkan Endorsement Jokowi untuk Menangkan Pemilu

Raja menyebut, Kaesang Pangarep harus terus disosialisasikan sebagai putra terbaik dari Jokowi. Bahkan, Raja meminta baliho Kaesang harus secara masif diedarkan. 

"Publik harus tahu bahwa anak kesayangan Jokowi jadi Ketum PSI. Orang yang puas kinerja Pak Jokowi, maka mereka harus memilih PSI. Ini harus disosialisasikan baik berupa baliho maupun door to door. Ketuk pintu hati masyarakat untuk membuka hati memilih PSI di Pemilu 2024 nanti," kata Raja. 

Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PSI Faldo Maldini mengatakan, ada berbagai hal yang perlu dilakukan agar PSI mampu menang pada Pemilu 2024 nanti. 

”Sekarang ini jumlah DPT di Indonesia ada 204.807.222 pemilih. Kita harus dapat 8 persen dari jumlah ini. Jadi semangat kita bukan hanya masuk Parlementary Treshold, tetapi lebih dari itu,” kata dia. 

Baca juga: Baliho Caleg PSI di Semarang Ditutup, Bawaslu: Itu Area Terlarang

Faldo bilang, untuk para caleg dan kader harus bekerja lebih keras sejak saat ini. Sebab, dia mengklaim PSI sudah mengalami kemajuan tiga kali lipat lebih besar dibanding 2019 lalu.

”Survei Litbang Kompas itu menempatkan kita 3 kali lipat lebih baik dari 2019. Kita harus bekerja 10 kali lipat lagi supaya bisa dapat 8 persen. Sebar baliho, turun ke masyarakat, dor to dor, supaya kita bisa dapat target itu,” ungkap Sekretaris Bappilu DPP PSI itu.