Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Makassar, Alami Pemadaman Listrik Bergilir 4 Jam Sehari tapi Tagihannya Malah Naik

Kompas.com - 08/11/2023, 22:59 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Warga kian mengeluh dengan pemadaman listrik bergilir yang terjadi selama sebulan terakhir di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal ini seperti yang dirasakan pria bernama Amri (35). Warga yang tercatat tinggal di kawasan Kecamatan Manggala, Kota Makassar itu mengeluhkan ihwal kenaikan tarif listrik. Padahal saat ini PLN UID wilayah Sulselrabar menerapkan pemadaman listrik bergilir.

"Ini naik tagihan listrik sekitar 10 sampai 15 persen. Karena biasa itu tiap bulan saya bayar Rp 220.000, tapi bulan ini saya bayar Rp 260.000 lebih. Padahal satu bulan terakhir hampir setiap hari mati lampu sekitar tiga jam sampai empat jam," jelas Amri saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Polemik Pemadaman Listrik Bergilir di Makassar, Ombudsman Sulsel Terima Dua Laporan Warga

Amri juga menyebut selama pemadaman listrik bergilir diterapkan, dirinya belum pernah menerima kompensasi.

"Tidak ada kompensasi langsung, maksudnya pemotongan langsung dari PLN. Malahan naik tagihan. Kalau kita pikir tiga sampai empat jam tiap hari mati lampu itu lumayan hemat tapi ini malah naik tagihannya," keluh Amri.

"Kompensasi yang bagaimana? Kalau kompensasi langsung minimal ada pemotongan berapa persen. Kita ini kan warga yang terdampak. Kita yang terdampak bukan berarti harus rusak kulkas, rusak televisi di rumah baru dapat kompensasi," sambungnya.

Ia pun meminta pertanggung jawaban dari pihak terkait untuk memberikan kompensasi. Hal ini lantaran banyak masyarakat yang terganggu dengan penerapan pemadaman listrik bergilir itu.

"Pemadaman bergilir ini harusnya dikasih kompensasi karena ada beberapa pekerjaan bisa diselesaikan di rumah tapi karena mati lampu terpaksa cari yang ada lampunya (menyala listrik), di warkop yang nyala lampunya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, polemik pemadaman listrik bergilir yang diterapkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID wilayah Sulselrabar, dikeluhkan masyarakat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Masyarakat yang merasa dirugikan akibat penerapan pemadaman listrik bergilir pun membuat aduan ke Ombudsman Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk di tindaklanjuti.

Asisten Pemeriksaan Ombudsman RI Sulsel Hasrul Eka Putra mengatakan, untuk saat ini Ombudsman Sulsel telah menerima sedikitnya dua laporan resmi masyarakat.

"Saat ini kami tangani dua laporan, cukup mewakili keresahan warga," kata Hasrul saat dikonfirmasi, Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Hasrul mengungkapkan laporan masyarakat itu terkait jadwal pemadaman listrik bergilir yang tidak menentu dan durasi pemadaman hingga tiga sampai empat jam.

"Ini terkait sering sekali listrik padam, dengan lama durasi 3-4 jam," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Makassar
Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Makassar
Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Makassar
Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Makassar
Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Makassar
Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Makassar
Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Makassar
Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Makassar
Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com