KOMPAS.com - NAP (23), warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ditangkap Satreskrim Polres Ternate karena memakai kaus bergambar "Palu Arit".
Awalnya, video yang memperlihatkan NAP memakai kaus bergambar "Palu Arit" saat sedang berboncengan dengan temannya di Kelurahan Bastiong Karance, Ternate Selatan, viral di media sosial.
Selain bergambar "Palu Arit", pada kaus yang dikenakan NAP juga terdapat tulisan 'CCCP' yang merupakan singkatan berbahasa Rusia. Bila diartikan ke bahasa Inggris, singkatan tersebut berarti Union of Soviet Socialist Republic.
Kasihumas Polres Ternate, Iptu Wahyuddin mengatakan, usai mendapat informasi tersebut, Satreskrim Polres Ternate langsung bergerak memburu NAP.
Setelah mendapat laporan pada Kamis (12/10/2023) malam, polisi pun berhasil menangkap NAP pada Jumat (13/10/2023) pagi.
Baca juga: Detik-detik Polisi di Solo Kepung dan Tangkap Penusuk Wanita di Hotel
"Sudah diamankan ke kentor, dan langsung kami mintai keterangan," kata Wahyuddin, dikutip dari TribunTernate.com.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Wahyuddin menyampaikan, NAP mengaku baru dua kali memakai kaus tersebut selama berada di Ternate.
Dia pun mengaku tidak mengerti arti gambar dan singkatan yang ada di baju yang dipakainya.
"Dia beli baju ini di penjual baju bekas di kota asalnya," ujar Wahyuddin.
Polisi kemudian meminta NAP membuat surat pernyataan yang berisi janji tak akan mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang Padam Setelah Diguyur Hujan
"Kami juga berterima kasih kepada warga yang sudah berperan aktif membantu memberikan informasi," ucap Wahyuddin.
"Semoga situasi Kamtibmas di Kota Ternate selalu terjaga," pungkasnya.
Palu Arit merupakan lambang yang digunakan Partai Komunis di seluruh dunia, termasuk Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam komunis, kepemilikan alat produksi secara pribadi tidak ada, atau kalau pun ada, sangat dibatasi. Alat produksi yang dimaksud seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, mesin industri, serta pengelolaan sumber daya alam.
Dalam sejarahnya, perjuangan membentuk masyarakat tanpa kelas ini dilakukan oleh kaum buruh dan petani. Keduanya adalah golongan ekonomi yang kerap tertindas sehingga menginginginkan revolusi atau perubahan.
Baca juga: 3 Hari TPA Bakung Lampung Terbakar, Titik Api Meluas
Simbol palu sendiri mewakili para kaum buruh industri, sedangkan arit menggambarkan kaum tani yang sebagian besar hanya petani penggarap tanpa memiliki tanah.
Dalam Revolusi Bolshevik yang dimotori Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada tahun 1917 di Rusia, kedua lambang perjuangan kelas ini digabungkan.
Kaum Bolshevik yang menguasai Rusia juga kemudian menggunakan lambang palu arit yang sebelumnya ada di bendera Uni Soviet.
Di Indonesia, paham komunis dengan berbagai atributnya, termasuk lambang Palu arit dilarang pemerintah sejak peristiwa G30S 1965.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.