Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang Diprediksi hingga November 2023, Pemprov Sulsel Imbau Warga Tak Panik

Kompas.com - 06/10/2023, 23:15 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkirakan akan berlangsung hingga bulan November 2023 mendatang.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, saat ini belum ada wilayah di Sulsel yang memasuki musim hujan.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari BMKG Makassar terkait waktu musim hujan.

Baca juga: Kekeringan Berkepanjangan, 8 Kecamatan di Wonogiri Kesulitan Air Bersih

BMKG menyebut wilayah Sulsel diprakirakan memasuki musim hujan pada November-Desember 2023. Sementara puncak musim hujan pada bulan Januari dan April 2024.

"Laporan BMKG, pada bulan Oktober 2023 ini, curah hujan diprakirakan antara 0 - 400 mm. Daerah dengan intensitas curah hujan sangat tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Luwu Utara dan sebagian kecil Kabupaten Pangkep," kata Arsjad dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (6/10/2023).

Meski secara umum kemarau panjang akan berlangsung lebih lama lagi, Arsjad mengimbau agar masyarakat tidak panik. Menurutnya, Pemprov Sulsel akan melakukan berbagai langkah mengatasi kemarau panjang. 

Salah satunya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan ekstrem sebagai dampak El Nino. Khususnya Kota Makassar saat ini.

"Masyarakat tidak perlu panik, pemerintah sedang mengupayakan berbagai langkah untuk menghadapi kekeringan ekstrem saat ini," ujarnya.

Selain TMC, dia mengatakan pembuatan sumur bor juga terus didorong. Langkah ini bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan jajaran Forkopimda.

"Pelaksanaan TMC ini sementara dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana," ujarnya.

Menurutnya, kemarau panjang ini menjadi atensi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar. Dia mengatakan Pj gubernur telah meminta pemerintah daerah untuk melakukan upaya optimal untuk mengatasi bencana kekeringan

Di antaranya dengan pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk kegiatan tanggap darurat. Seperti, pembuatan sumur-sumur bor, pencegahan gagal panen dan mengatasi kekurangan pasokan bahan pokok untuk daerah tertentu.

Baca juga: Petani di Jabar Gagal Panen akibat Kekeringan Bakal Dapat Asuransi Rp 6 Juta

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG, hujan dengan intensitas ringan di Kota Makassar baru akan terjadi pada Minggu kedua Bulan November.

Sehingga sesuai arahan Pj Gubernur Bahtiar, TMC harus dilakukan.

"Teknologi modifikasi cuaca akan kita lakukan, tapi menunggu kondisi awannya memungkinkan. Semoga bisa secepatnya," kata Amson.

Diketahui, kekeringan ekstrem melanda Sulsel, termasuk Kota Makassar. Warga mulai kesulitan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan air, mereka harus membeli air dari warga lain yang memiliki sumur bor. Selain itu, mengandalkan bantuan air bersih yang disalurkan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Peringati 'May Day', Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Peringati "May Day", Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Makassar
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Makassar
Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com