MAKASSAR,KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel Andi Muhammad Arsjad meminta agar masyarakat tidak panik terkait kenaikan harga beras yang saat ini sedang terjadi.
Arsjad juga meminta, agar masyarakat bijak dalam membeli beras. Meski saat ini harganya naik namun ia berharap masyarakat tidak menimbun stok beras.
"Diharapkan masyarakat tidak terlalu panik dengan kondisi yang ada karena kepanikan itu akan menimbulkan reaksi masyarakat membeli tidak dengan bijak. Katakanlah mereka menimbun stok beras dan segala macam, ini juga justru akan memicu kenaikan harga," kata Arsjad kepada KOMPAS.com via telepon, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Pasokan Berkurang akibat Belum Panen Raya, Harga Beras di Makassar Naik
Dia juga menjelaskan, jika melihat dari sisi neraca, ketersediaan atau stok beras sebenarnya di Sulsel cukup bahkan sampai bulan Desember.
"Cuma tidak bisa kita pungkuri karena fenomena pasar yang seperti itu. Kita belum panen raya, kemudian juga pedagang-pedagang dari luar masuk jadi saya pikir hukum ekonomi tentu berlaku itu yang menyebabkan harga naik," jelasnya.
Namun Arsjad yakin dan optimistis dengan adanya rencana penyaluran bantuan pangan 10 kg setiap keluarga penerima manfaat (KPM) harga bisa kembali mendekati harga normal.
"Kebijakan nasional dipercepat, yang tadinya (dimulai) bulan 10 sekarang jadi bulan 9, 10 dan 11, jadi 3 bulan berturut-turut yang penerima KPMnya. Ini tentu akan membantu pemenuhan beras masyarakat kita," tutup dia.
Baca juga: Musim Kemarau, Harga Beras Medium di Semarang Naik Rp 1.500 Per Kg
Sebelumnya diberitakan, harga beras di Pasar Tradisional Terong Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengalami kenaikan. Naiknya sebesar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 untuk beras 25 kilogram (kg).
Rasnah (31) salah satu pedagang mengungkapkan, kenaikan harga beras terjadi di pertengahan bulan Agustus hingga awal bulan September saat ini.
"Iya naik, dari harga Rp 290.000 naik bertahap dan sekarang sudah jadi Rp 310.000. Itu untuk beras merek Mawar Merah. Kalau merek lain, ada yang naik Rp 20.000 bahkan Rp 30.000," ucap Rasnah saat ditemui KOMPAS.com, Senin (4/9/2023).
Sementara harga beras yang ia jual per liter, saat ini naik Rp 500.
"Naik Rp 500, sebelumnya Rp 10.000, sekarang Rp 10.500," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.