Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Pelaku Pelecehan Seksual di SMK Makassar 2 Orang, 1 Diamankan, 1 Masih Dicari

Kompas.com, 15 Agustus 2023, 23:32 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Satu terduga pelaku yang melakukan aksi pelecehan seksual terhadap seorang siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diamankan polisi.

Pelaku yang juga merupakan siswa kelas XI ini diamankan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar di kediamannya, pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Siswi SMK di Makassar Ngaku Dilecehkan Beberapa Seniornya di Sekolah

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan, pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelecehan seksual itu hanya dua orang.

"Dua orang itu pelakunya, sudah diamankan satu masih di bawah umur juga," jelas Alim dikonfirmasi awak media, Selasa malam.

Kata Alim, aksi pelecehan seksual di lingkup sekolah itu kini masih sementara didalami oleh pihaknya. Begitu pun, keterangan korban yang menyebutkan bahwa pelaku berjumlah 10 orang dibantah oleh polisi.

"Dipegang payudaranya dan pundak. Bukan 10 (pelaku), cuma dua orang. Satu sudah diamankan, sementara dimintai keterangannya. Satunya masih dalam pencarian anggota," ucap Alim.

Baca juga: ASN SMAK Makassar Tersangka Pelecehan Seksual Terhadap Pegawai Honorer

Alim menjelaskan, peristiwa pelecehan seksual ini bermula kala korban sedang berjalan menaiki tangga menuju kelasnya. 

Di saat yang sama, beberapa senior korban sedang berada di dekat tangga tersebut. Korban pun diganggu oleh beberapa seniornya, hingga terjatuh ke arah terduga pelaku. 

"Pelaku ini duduk di tangga , kemudian korban lewat ditegur, korban jatuh ke arah pelaku di situ dipegang payudara korban. Yang pelaku satu itu pas korban lewat dia pegang pundaknya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi yang bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melapor ke polisi usai mengaku jadi korban pelecehan seksual di lingkup sekolahnya.

Gadis belia berinisial SK (16) mengaku dilecehkan oleh beberapa laki-laki yang merupakan seniornya sendiri di sekolah, pada Selasa (15/8/2023) siang tadi.

Atas kejadian yang dialaminya, pihak keluarga siswi kelas X itu pun melaporkan ke Mapolrestabes Makassar dengan bukti registrasi LP/1679/K/VIII/2023/POLDA SUL-SEL/RESTABES MKS.

Ditemui awak media, SK menceritakan detik-detik dirinya diduga dilecehkan beberapa senior sekolahnya. Kata SK, berawal saat dirinya melintas dan bertemu dengan beberapa terduga pelaku. 

"Begini, saya kan turun karena disuruh sama guru antar buku di ruang guru, terus setelah dari ruang guru menuju ke atas lagi (kelas), terus tiba-tiba ada semua kumpul-kumpul di situ," ucap SK kepada awak media, Selasa petang.

Menurut SK, di situ ada 10 orang seniornya yang mencoba menggoda dirinya. Beberapa terduga pelaku pun memegang bagian tubuh sensitif SK.

"Kejadiannya sekitar pukul 12.00 Wita tadi. Sepuluh orang ini, tiba-tiba ada satu orang kayak didorong, saya tidak tahu didorong atau sengaja, pas itu dia kena bagian depanku," jelas SK.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau