Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Tampar Balita di Makassar, Pihak RS: Kemungkinan yang Bersangkutan Mengalami Depresi

Kompas.com - 30/07/2023, 20:47 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Jajaran direksi Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyayangkan sikap tak terpuji salah satu oknum pejabat mereka lantaran melakukan aksi pemukulan terhadap seorang balita berusia 3 tahun.

Konsultan hukum RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin mengatakan, selama hampir empat bulan menjabat sebagai wakil direktur (Wadir) RSU Bahagia Makassar, Makmur dikenal sangat ulet dalam menjalankan pekerjaan.

"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," ucap Fakhruddin saat memberikan keterangan kepada awak media di RSU Bahagia Makassar, Minggu (30/7/2023) siang.

Baca juga: Tampar Bocah 3 Tahun karena Diganggu Bermain Catur, Pejabat RSU Bahagia Makassar Dipecat

Fakhruddin juga tak menampik bahwa Makmur dulunya memang pernah menjadi dokter pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan disebut, pernah menjadi kepala rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Yang bersangkutan merupakan pensiunan PNS beliau tidak praktek lagi sebagai dokter, sudah tidak memiliki surat izin praktek (SIP) akan tetapi di rumah sakit beliau memiliki jabatan struktural yang mengurusi hanya bagian manajemen, tidak melayani pasien," ucapnya.

Disebut Alami Depresi

Jajaran direksi RSU Bahagia Makassar serius menanggapi kasus yang dialami Makmur. Oleh karena itu, jajaran direksi langsung mengambil langkah tegas dengan melakukan pemberhentian dengan tidak hormat alias dipecat.

Fakhruddin mengungkapkan dari hasil rapat internal RSU Bahagia Makassar, sikap Makmur dalam sepekan terakhir memang terlihat berbeda. Kemungkinan, kata Fakhruddin, orang nomor dua dijajaran RSU Bahagia Makassar itu mengalami banyak masalah.

"Kami berkesimpulan, tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah. Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," jelas Fakhruddin.

"Jadi karena mungkin dia ada masalah. Tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," sambungnya.

Soal Bantuan Hukum

Fakhruddin menegaskan bahwa jajaran direksi RSU Bahagia Makassar hingga saat ini belum membicarakan terkait bantuan hukum yang bakal ditempuh. Pasalnya, Makmur melakukan aksi tak terpuji itu di luar wilayah maupun tanggung jawab RSU Bahagia Makassar.

"Untuk kasus ini, sampai saat ini belum ada keputusan untuk memberikan bantuan hukum karena perlu kami tegaskan bahwa tindakan itu terjadi di luar pada rumah sakit. Pertama yang bersangkutan melakukan ini di luar wilayah rumah sakit dan diluar jam kerja," bebernya.

Baca juga: Penganiaya Balita di Makassar Ternyata Oknum Pensiunan Dokter sekaligus Pejabat RS

Aksi tak terpuji yang dilakukan Makmur ditegaskan Fakhruddin tidak sama sekali mempunyai hubungan dengan RSU Bahagia Makassar.

"Hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit jadi tindakan tidak ada hubungannya dengan rumah sakit," tandasnya.

Makmur Sempat Ancam Ayah Korban

Untuk diketahui, aksi pemukulan yang dilakukan Makmur terhadap korban berinisial A (3) itu terjadi di salah satu warung kopi (Warkop) di wilayah Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (27/7/2023) malam.

Saat peristiwa itu, Makmur juga disebut sempat melakukan pengancaman terhadap ayah korban bernama Agung. Dalam ancamannya Makmur menyebut tidak takut jika aksinya dilaporkan ke pihak berwajib lantaran memiliki keluarga dari aparat.

"Iya dia mengancam. Dia juga bilang katanya jangan edit-edit itu video, padahal itu murni tidak ada edit. Disitu juga keluar bahasa mau laporkan saya. Sudah minta maaf, pas saya sudah melapor. Saya memang sudah maafkan, tapi proses hukum tetap berjalan," kata ayah korban, Agung. 

Atas peristiwa itu, Agung pun melapor ke Mapolrestabes Makassar dengan bukti surat registrasi STBL/1560/VII/2023/POLDA SULSEL/ RESTABES MKSR, Jumat (28/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com