MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar video viral aksi arogan yang kembali dilakukan sejumlah rombongan pengantar jenazah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video yang beredar, nampak rombongan pengantar jenazah yang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua ini terjebak macet.
Beberapa pengantar jenazah juga bahkan turun dari kendaraannya untuk membuka jalur akibat macet parah tersebut.
Baca juga: Tak Terima Disebut Arogan di Jalan, Pria di Ciamis Pukul Kaca Mobil Pakai Kunci Inggris
Di saat yang sama, ada kendaraan roda empat milik warga tepat berhadapan dengan rombongan pengantar jenazah itu. Tanpa diduga seorang pria tiba-tiba saja memukul spion mobil warga.
Dari informasi yang dihimpun, saat itu iring-iringan pengantar jenazah yang berbuat arogan itu sedang melawan arus lantaran menghindari aksi unjuk rasa.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Amin Toha mengatakan, aksi tersebut terjadi tepat di depan pintu masuk Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di bilangan Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (25/7/2023).
"Kemarin itu memang ada beberapa titik aksi unjuk rasa termasuk di Jalan Urip Sumiharjo (depan Unhas) pada saat melaksanakan aksi itu menutup akses jalan, pada saat bersamaan ada rombongan iring-iringan jenazah yang akan melintas," jelas Amin kepada awak media ditemui di ruang kerjanya. Rabu (26/7/2023) siang.
Baca juga: Minta Anggota Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Kapolda NTT: Hindari Perbuatan Arogan
Saat itu kata Amin, beberapa personel polisi yang berjaga di lokasi aksi unjuk rasa mengarahkan agar rombongan pengantar jenazah mengambil jalur sebelah atau melawan arus untuk dapat tiba segera di lokasi yang akan dituju.
"Hal itu memang diatur pasal 134 UU Lalu Lintas ada kendaraan prioritas salah satunya di poin ke enam itu iring-iringan jenazah. Tapi lebih bagus lagi jika dilakukan pengawalan oleh pihak kepolisian sehingga nantinya akan bisa memberikan kelancaran maupun keselamatan bagi rombongan," ungkapnya.
Untuk saat ini, pihak kepolisian masih menunggu laporan bagi masyarakat yang merasa dirugikan akibat sikap arogansi rombongan pengantar jenazah tersebut.
"Sampai saat ini masih kita menunggu (laporan) kemungkinan itu sebagai respon dari pengantar jenazah namun kita berharap bagi para pengguna jalan untuk saling menghormati lebih tertib, kalau toh mengiring jenazah tentunya harus ada aturan, saling menghargai hak orang lain di jalan yang harus kita jaga," harapnya.
Amin menegaskan , jika ada masyarakat ingin dibantu dalam hal pengawalan pengantar jenazah, maka segera menyampaikan ke Polrestabes Makassar maupun jajaran Polsek.
"Kami berharap untuk ke depannya bagi masyarakat yang kedukaan dan butuh pengawalan untuk mengantarkan jenazah kita sudah siapkan pengawalan dari Sat Lantas Polrestabes Makassar termasuk jajaran Polsek kita sudah menginformasikan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.