KOMPAS.com - Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pahlawan nasional kelahiran Yogyakarta.
Namanya tersohor setelah memimpin Perang Diponegoro atau juga disebut sebagai Perang Jawa pada tahun 1825-1830, sebuah gerakan perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Belanda.
Baca juga: Prabowo Bukan Orang Pertama yang Ingin Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro
Sebagai anak dari seorang Sultan Yogyakarta dan pejuang di tanah Jawa, makam Pangeran Diponegoro justru tidak berada di tanah kelahirannya.
Jika tidak dimakamkan di Yogyakarta, lalu di mana lokasi makam Pangeran Diponegoro saat ini?
Baca juga: Mengapa Pangeran Diponegoro Dimakamkan di Makassar?
Lokasi makam Pangeran Diponegoro memang tidak berada di Yogyakarta, melainkan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Lokasi tepatnya Makam Pangeran Diponegoro berada di Kompleks Kampung Jawa, tepatnya di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Baca juga: Sejarah Perang Diponegoro: Penyebab, Kronologi, dan Dampak
Kompleks makam Pangeran Diponegoro terdiri dari pintu gerbang, pendopo, mushala, dan 66 makam.
Ada dua makam berukuran besar yang letaknya berdampingan, yaitu makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, RA Ratu Ratna Ningsih.
Selain itu, ada 25 makam berukuran sedang dan 39 makam berukuran kecil yang merupakan makam enam orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan sembilan pengikutnya.
Belakangan ramai pembahasan rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulsel, pada Kamis (13/7/2023).
“Di sini, di kota ini, ada makam Pangeran Diponegoro. Yang dibuang dari daerah asalnya. Tak ada salahnya kita berpikir. Tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan. Apa tidak ada baiknya, kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya. Dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, kita kembalikan beliau ke kampung halamannya sendiri," kata Prabowo.
Ide tersebut ternyata mendapat penolakan, baik dari Keraton Yogyakarta maupun dari ahli waris Pangeran Diponegoro.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak perlu dilakukan.
“Kalau saya, enggak usah,” kata Sultan saat ditemui wartawan di Kota Yogyakarta, Jumat (14/7/2023).