Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bukan Orang Pertama yang Ingin Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro

Kompas.com - 14/07/2023, 18:20 WIB
Darsil Yahya M.,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Cucu generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro menceritakan bahwa Prabowo Subianto bukan orang pertama yang ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro.

Sebelumnya, kata Raden, Wakil Presiden ke-2 RI, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX juga pernah punya ide yang sama yakni ingin memindahkan makam kakeknya ke Yogyakarta.

"HB IX saja dengan kapasitas wakil presiden waktu itu, HB IX mondar-mandir loh ke Makassar. Jadi, cuma kalau wacana begitu, pasti dialah yang memulai, apalagi dengan kapasitas wakil presiden," ucap Raden, kepada Kompas.com, saat ditemui pada Jumat (14/7/2023).

Namun, Raden mengatakan, niat itu gagal karena Pangeran Diponegoro lebih dulu mengamanahkan dan mengawakafkan dirinya bersama istri dan anak-anaknya untuk dimakamkan di Makassar.

Baca juga: Prabowo Ingin Pindahkan Makam, Cucu Pangeran Diponegoro: Amanah Beliau Dimakamkan di Makassar

"Jadi, Beliau juga saat dimakamkan di sini, pimpinan Belanda juga tidak langsung spontan kasi ini tempat, dia koordinasi dulu dengan internal Kerajaan Mataram," tutur dia.

Raden juga mengungkapkan, Pangeran Diponegoro menghembusnakan napas terakhirnya di Benteng Fort Rotterdam pada tanggal 8 Januari 1855 saat berusia 70 tahun.

"Jadi, pimpinan Belanda koordinasi dan internal Kerjaan Mataram bilang, kembalikan Pangeran Diponegoro untuk dimakamkan di pemakaman raja-raja Mataram, karena beliau trahnya Mataram. Yang dulu-dulu saja tidak bisa pindahkan, apalagi yang sekarang," ujar dia.

Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional yang melawan penjajahan Belanda.

Sosok Pangeran Diponegoro dikenal luas karena perannya memimpin Perang Jawa yang terjadi di tanah Jawa.

Perang Jawa terjadi pada tahun 1825-1830, antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda.

Perang terjadi karena pangeran tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.

Pangeran Diponegoro merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785.

Baca juga: Cucu Pangeran Diponegoro Anggap Keinginan Prabowo untuk Pindahkan Makam sebagai Bahasa Politik

Namun, saat meninggal, Pangeran Diponegoro tidak dimakamkan di Yogyakarta sebagai tempat yang telah membesarkan dan tempat kelahirannya. Ia dimakamkan di Makassar.

Perjalanan Pangeran Diponegoro ke Makassar tidak lain karena ia berhasil ditangkap Belanda dan diasingkan ke Manado.

Kemudian, pengasingan Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Benteng Rotterdam, Makassar. Di Kota Angin Mamiri ini, Pangeran Diponegoro diasingkan hingga wafat.

Karena itu, Pangeran Diponegoro dimakamkan Kompleks Kampung Jawa, Makassar.

Lokasi pemakaman tepatnya di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Makassar
Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com