MAKASSAR,KOMPAS.com - Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD mengaku tidak mengetahui adanya berita soal pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta polisi menembak mati pelaku begal.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD usai menghadiri acara Forum Koordinasi Sentra Gakkumdu dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilihan Umum di Wilayah Hukum Sulawesi di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Bobby Nasution Minta Polisi Tindak Tegas Begal: Tembak Mati
Sehingga Mahfud MD enggan menanggapi pernyataan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Saya tidak dengar itu, saya tidak dengar ada berita seperti itu," kata Mahfud MD kemudian pergi meninggalkan hotel.
Diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya. Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas.
"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali," tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023)
Kata menantu Presiden Joko Widodo ini, bila perlu para begal tersebut ditembak mati.
"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby.
Belakangan kasus begal di Kota Medan memang memprihatinkan. Teranyar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Ihsanul Hasibuan dibegal 4 orang pada Rabu (14/6/2023).
Kala itu korban hendak membeli makanan di Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Rabu (14/6/2023). Korban tewas setelah ditendang dan tubuhnya disabet celurit.
Baca juga: Dikritik karena Minta Polisi Tembak Mati Begal, Bobby Nasution: Kena Marah Ya Saya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.