GOWA, KOMPAS.com - Teror anjing gila yang melanda dua wilayah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ternyata telah menelan satu korban jiwa dan melukai lima warga.
Pihak dinas kesehatan setempat sendiri telah turun tangan guna mencegah penyebaran virus rabies yang berasal dari anjing gila. Senin, (10/7/2023).
Baca juga: Teror Anjing Gila, Puluhan Warga Gowa Sulsel Gelar Perburuan Massal
Teror anjing gila pertama kali melanda Kecamatan Biringbulu pada akhir Mei 2023 lalu, dan menyebar ke Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa.
Salah satu korban, Japaruddin (50), warga Desa Taring, Kecamatan Biringbulu bahkan harus meninggal dunia akibat serangan anjing gila.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, serangan anjing gila tersebut terjadi pada Rabu, (31/5/2023) lalu saat korban tengah duduk di bawah kolong rumahnya dan tiba-tiba diserang.
Korban sempat mendapat medis di rumah sakit dengan luka tujuh jahitan pada kaki. Korban akhirnya meninggal dunia pada Rabu, (21/6/2023) dengan keluhan demam tinggi dan sakit pada bagian tenggorokan.
"Meninggal 21 Juni lalu karena demam tinggi dan lehernya kesakitan bahkan tidak bisa minum," kata Bahisa (48), istri korban melalui sambungan telepon kepada Kompas.com pada Senin, (10/7/2023).
Hal ini pun dibenarkan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gowa, yang mengaku telah turun tangan melakukan pencegahan guna mengantisipasi penyebaran virus rabies yang bisa saja dibawa oleh anjing gila yang terinfeksi rabies.
"Benar bahwa ada salah seorang warga yang meninggal dunia setelah digigit anjing gila dan kami telah lakukan antisipasi penyebaran virus dengan memberikan vaksin rabies pertama dan kedua terhadap dua orang keluarga inti korban telah melakukan kontak langsung dengan korban," kata Abdul Haris, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa yang dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat pada Senin, (10/7/2023).
Sementara terkait teror anjing gila yang terjadi di Kecamatan Tombolopao yang mengakibatkan lima korban, pihak Dinkes belum bisa memastikan bahwa telah terjadi penyebaran rabies di wilayah tersebut lantaran masih dalam tahan observasi
"Lima warga yang menjadi korban telah kami tangani sesuai penatalaksanaan penanganan GHPR (Gigitan Hewan Penularan Rabies) di Puskemas setempat dan anjing yang menggigit warga juga telah dimusnahkan. Kepalanya telah diambil untuk dijadikan sampel uji laboratorium guna memastikan bahwa apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak" kata Abdul Haris.
Baca juga: Teror Anjing Gila di Gowa, 5 Warga Digigit hingga Khawatir Beraktivitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.