Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar di Luwu, Seberangi Sungai Pakai Gabus demi Pergi ke Sekolah

Kompas.com - 12/06/2023, 15:31 WIB
Amran Amir,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Pelajar SD dan SMP, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terpaksa menggunakan gabus untuk menyeberang sungai karena jembatan penyeberangan rusak dihantam banjir sejak sebulan lalu.

Pagi ini, cuaca cukup bersahabat. Tepat pukul 06.00 Wita, sejumlah siswa tampak bersiap ke sekolah.Di sungai telah siap perahu dari gabus untuk digunakan menyeberang.

Melani Pelajar SMP Negeri 1 Bua lebih awal menyeberang karena akan mengikuti ujian. Sementara yang lain menunggu giliran.

Andita siswi kelas 5 SDN 478 Barowa memulai naik perahu gabus disusul Sisa, Dirga, dan Abi untuk menyeberangi sungai dengan lebar 20 meter. Dengan bantuan seutas tali, mereka memegang dan menariknya untuk menyeberang.

Baca juga: Kisah Surip, 18 Tahun Menabung dari Hasil Angon Bebek untuk Naik Haji

Niat ingin menimba ilmu di sekolah mampu mengalahkan segala rasa takut terhadap risiko yang bisa saja terjadi saat menyeberangi sungai. Apalagi hari ini ujian sekolah berlangsung, Andita dan kawan-kawannya tak mau absen agar tidak ketinggalan ujian.

Kondisi air memang tenang. Namun, jika ada perahu yang lewat maka penyeberangan terganggu oleh gelombang. Belum lagi tangga yang hanya dari pohon bakau diberi balok untuk tempat kaki bertumpu bisa membahayakan anak-anak tersebut.

“Sudah satu bulan tiap hari kami menyeberang di sini karena jembatan rusak. Kami sudah tidak takut karena sudah terbiasa,” kata Andita, saat dikonfirmasi, Senin (12/6/2023).

Andita dan rekan-rekannya berharap pemerintah segera membangun jembatan agar dapat pergi ke sekolah dengan aman.

“Kami harap pemerintah segera buatkan jembatan supaya bisa menyeberang,” harap Andita.

Usai menyeberangi sungai, hambatan lain yang dialami siswa adalah jalan yang kurang bagus dan melewati pematang tambak. Jika hujan atau air pasang tinggi hal ini menjadi kendala bagi mereka.

“Kadang kami tidak ke sekolah karena jalan becek, kadang pula kami pasang alas kaki dengan tas kresek atau tas plastik sambil tenteng sepatu,” ucap Andita.

Menurut Muhlis (35), warga dusun Pabburicca, jembatan rusak sejak sebulan lalu dan belum diperbaiki. Sementara anak-anak mereka setiap hari harus ke sekolah begitupun warga.

“Kondisi mereka tidak aman, kadang terbalik, kalau ada perahu lewat ada ombak, biasa perahunya oleng-oleng,” ujar Muhlis.

Sementara Janwar (32) mengatakan warga Dusun Pabbiricca umumnya hidup sebagai nelayan dan petani tambak. Dia mengatakan untuk menuju ke pasar atau ke pusat keramaian, warga sebagian harus menyeberangi sungai.

Jika pagi hari, perahu warga sudah melaut. Sehingga di sungai tersebut tidak ada perahu untuk menyeberangkan anak.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com