KOMPAS.com - Markas Kepolisian Resor (Polres) Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), diserang oleh orang tak dikenal pada Kamis (27/4/2023) sekitar pukul 01.45 Wita.
Dikutip dari Tribunnews, Musakkir, satpam sebuah bank yang lokasinya berdekatan dengan Mapolres Jeneponto, mengaku mendengar bunyi tembakan pada malam itu.
Ketika mendengarnya, Musakkir lantas mengecek sumber bunyi tersebut.
"Saya dilarang keluar, kalau saya keluar saya ditegur sama polisi. Dia takut kalau nanti ada peluru nyasar," ujarnya, Kamis.
Terkait tembakan, Musakkir mengaku mendengarnya berulang kali.
"Banyak tembakan, saya tidak tahu berapa kali karena banyak sekali suara tembakan, perkiraanku juga bukan hanya beberapa orang," ucapnya.
Baca juga: Mapolres Jeneponto Diserang OTK, Bom Molotov Meledak dan Satu Polisi Tertembak
Akibat serangan tersebut, seorang anggota kepolisian bernama Bripka Musmuliadi harus dirawat di rumah sakit karena perutnya terluka.
"Dibawa ke RSUD Jeneponto, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan penindakan operasi akibat luka pada bagian perut," ungkap Kapolres Jeneponto AKBP Andi Erma Suryono, Kamis.
Peristiwa ini juga menimbulkan kerusakan di sejumlah titik di Mapolres Jeneponto, seperti ruang Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Jeneponto dan masjid yang berada di lingkungan mapolres.
Baca juga: Selidiki Kasus Penyerangan Mapolres Jeneponto, Polda Sulsel Terjunkan Tim Forensik
Sempat muncul isu bahwa penyerang Mapolres Jeneponto merupakan anggota TNI. Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso.
Setyo pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi soal siapa pelaku penyerangan.
"Kita tidak boleh menuduh institusi mana itu di mana, karena kita butuh fakta yang sebenarnya, perlu ada bukti-bukti," tuturnya, Kamis, dilansir dari Tribunnews.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso membantah bahwa anggotanya terlibat dalam penyerangan Mapolres Jeneponto.
Ia mengatakan, pelaku merupakan orang tak dikenal (OTK).
"Itu tiba-tiba ada informasi ada dilakukan pelemparan dari orang tidak dikenal. Saya sampaikan orang tidak dikenal, karena sampai saat ini kita masih mencari pelakunya terhadap Markas Polres Jeneponto," jelasnya dalam konferensi pers di Kodam XIV/Hasanuddin, Kamis malam.
Totok menambahkan, nantinya, hasil penyelidikan bakal disampaikan secara transparan.
"Masih bicara orang tidak dikenal yang melakukan itu. Nanti pihak TNI, ada POM ada staf Intel dari Polda ada Propam, semua silakan nanti sama-sama kita tidak lanjuti semuanya dibuka cara transparan tidak beredar isu yang sifatnya mendeskripsikan," terangnya.
Baca juga: Pangdam XIV/Hasanuddin Bantah Anggota TNI Terlibat Penyerangan Mapolres Jeneponto