Pengamat Unhas Soroti Standar Penanganan Kebakaran di Trans Studio Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com - Trans Studio Mall (TSM) Makassar terbakar membuat sejumlah pengunjung terinjak-injak dan sesak napas akibat asap. Kebakaran terjadi pada Senin (24/4/2023). 

Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), A. M. Nur Bau Massepe mengatakan ada sejumlah hal yang menjadi catatan pihak manajemen TSM Makassar. Salah satunya, TSM diduga tidak punya standar protokol terhadap kebakaran.

"Sedikit masukan, kalau melihat sumber api, kemudian api yang gagal dipadamkan. Termasuk orang yang bertumpuk keluar dari mall, dan bahkan ada yang di atas atap," katanya. 

Baca juga: Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Korban Kebakaran Trans Studio Makassar

Bau Massepe juga mempertanyakan apakah alat pemadam kebakaran atau water springkle berfungsi bila ada kebakaran. 

"Apakah malpunya semacam tim emergency yang bekerja bila terjadi kebakaran, penyelamatan bagi korban yang luka?" tanya Bau Massepe. 

Dia berharap, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Menurutnya standar penanganan kebakaran harus menjadi perhatian manajemen TSM Makassar .

"Pihak pemerintah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harap memanggil pengelola mal, pasar, dan gedung publik lainnya seperti rumah sakit, universitas, pengelola gedung kantor bertingkat untuk melakukan audit terkait standar keamanan terhadap bahaya kebakaran. 

"Apakah berfungsi dengan baik dan apakah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait evakuasi kebakaran bila terjadi. Apakah ada tim emergency yang dimiliki. Saya rasa ini harus kembali menjadi perhatian kita bersama agar kasus serupa tidak terulang," tandasnya.

Bau Massepe juga mengingatkan, kondisi ekstrem cuaca panas yang telah dikeluarkan oleh BMKG bahwa Indonesia mengalamai cuaca panas ekstrem untuk 2 atau 3 hari kedepan. 

"Ini juga perlu mendapat perhatian serius, karena kondisi ini berpotensi memicu terjadi kebakaran," tambahnya.