MAKASSAR,KOMPAS.com - Pada H-3 Lebaran, pemudik yang masuk melalui Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 17.000 orang.
Sementara pemudik yang keluar dari Pelabuhan Makassar dengan tujuan berbagai daerah di Indonesia, khususnya wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Bau-Bau Sulawesi Tenggara serta Surabaya totalnya mencapai 21.000 orang.
"Ada peningkatan beberapa persen. Mungkin ada 20 persen peningkatan jumlah pemudik tahun ini dibanding tahun lalu," kata Kepala Cabang Makassar PT Pelni, Muhammad Jabir kepada KOMPAS.com, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Curhat Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Antre 10 Jam untuk Masuk Kapal
Jabir mengungkapkan pemudik tahun ini paling banyak ke daerah Surabaya, Tanjung Priok Jakarta, Baubau Sulawesi Tenggara, NTT dan Kalimantan. Sementara untuk mudik lebaran tahun ini pihaknya menyiapkan 15 kapal.
"Sebanyak 15 unit kapal masuk di Makassar tujuan berbagai daerah seperti dari sini (Makassar) sampai Jayapura ke Maluku ke NTT, Balikpapan," ujarnya.
Dia juga mengatakan untuk hari ini ada 2 kapal yang berangkat. Pertama, KM Tilongkabila tujuan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lalu KM Umsini tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur.
"KM Tilongkabila berangkat malam Pukul 2.00 Wita. Itu tujuan Bima dengan jumlah penumpang 1.400 orang. Sedangkang KM Umsini berangkat Pukul 10.30 Wita tujuan Balikpapan hanya mengangkut 200 orang," tuturnya.
Lebih lanjut, puncak arus mudik lebaran di Pelabuhan Makassar terjadi pada tanggal 13 April lalu. Saat itu, KM Gunung Dempo tujuan Surabaya mengangkut 2.000 penumpang.
"Jadi besok terakhir, tadi saya cek sudah 1.500 lebih penumpang, KM Sinabung tujuan Surabaya," katanya.
Harga tiket kapal pun masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan tak ada kenaikan harga tiket kapal.
"Alhamdulliah kalau harga tiket sudah berapa tahun ini PT Pelni tidak ada kenaikan. Harga tiket masih normal. Jadi masyarakat masih terbantu sekali karena tiket masih sangat murah. Misalnya ke Balikpapan harga masih Rp 210.000, Surbaaya Rp 282.000. Jadi tidak ada sama sekali kenaikan. Palingan beda Rp 10.000 dengan travel," ungkapnya.
Dia juga mengimbau kepada calon penumpang agar membeli tiket di loket resmi PT Pelni atau travel agar terhindar dari calo atau peredaran tiket palsu.
"Saya imbau kepada seluruh masyarakat yang mau naik ke Kapal Pelni jangan membeli tiket melalui calo. Belilah tiket yang resmi pada travel-travel yang sudah ditunjuk. Utamanya kalau di Makassar bisa langsung ke loket Pelni," imbuhnya.
Baca juga: Kapolri: Ada Peningkatan Pemudik via Kapal di Jawa Timur-Bali
"Saya juga imbau kepada karyawan PT Pelni untuk tidak melayani calo penumpang yang tidak sesui dengan KTPnya, karena takutnya itu calo. Jadi mudah-mudahan di Makassar ini tidak ada calo lagi," sambungnya.
Selain itu, Jabir menegaskan tak ada lagi praktik jual beli kamar atau kasur yang sering kali mengatasnamakan dari pihak PT Pelni.
"Saya sudah keliling di atas kapal dan sampaikan ke penumpang bahwa semua gratis. Tapi sekarang ini kapal yang punya kamar sisa KM Sinabung, yang lain sudah subsidi. Tidak ada lagi praktik jual beli kamar. Klau kasur sudah tertulis bahwa tidak diperjualbelikan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.