Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Stasiun Kereta Api di Kabupaten Pangkep, Harga Lahan hingga Pendapatan Warga Meningkat

Kompas.com - 09/11/2022, 17:47 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PANGKEP, KOMPAS.com - Adanya jalur kereta api di Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Kabupaten Maros, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), hingga Barru membuat harga lahan hingga pendapatan masyarakat sekitar stasiun meningkat.

Jalur kereta api sepanjang 110 Kilometer terbentang dari Kabupaten Maros hingga Kabupaten Barru berada di atas lahan yang jauh dari permukiman warga. Bahkan, ada satu stasiun kereta api yang berjarak 12 Km dari jalan poros berada di Desa Mangilu, Kabupaten Pangkep.

Stasiun kereta api Mangilu ini berada di belakang pabrik semen Tonasa. Sebelumnya, jarang ada orang yang datang ke Desa Mangilu.

Baca juga: Kereta Api di Sulsel Masih Terbatas untuk Publik, Ini Alasannya

Namun kini, Desa tersebut ramai dikunjungi oleh orang-orang setelah beroperasinya kereta api uji coba dari Stasiun Mangilu, Pangkep-Stasiun Garongkong, Barru pada 29 Oktober 2022 lalu.

Seorang warga sekitar stasiun kereta api Mangilu, Kabupaten Pangkep, Pardiansyah yang ditemui, Rabu (9/11/2022) mengungkapkan, sebelum adanya kereta api dan stasiun, kampungnya terbilang terpencil. Bahkan, harga lahan di Desa Mangilu terbilang tak ternilai.

"Dulunya orang menghargai sepetak sawah senilai Rp 10 Juta saja. Tapi setelah adanya kereta api dan stasiun di Mangilu, orang menawar harga tinggi Rp 200 ribu per meternya. Namun, warga Mangilu enggan lagi menjual lahannya," katanya.

Pardiansyah tidak pernah menduga kampungnya dilalui jalur kereta api. Padahal jarak kampungnya dari kota Kabupaten Pangkep terbilang jauh.

"Kami warga Mangilu tidak pernah menyangka kampung kami bisa seramai ini. Dilalui jalur kereta api dan ada stasiunnya lagi, tempat penumpang naik turun," tandasnya.

Hal senada juga dikemukakan seorang pedagang kali lima di sekitar Stasiun Mangilu, Bahriah. Menurut dia, sebelum ada jalur kereta api dirinya sulit mendapatkan uang.

"Saya dulu cuma jualan di rumah saja. Ya tahu lah kalau jualan di kampung terpencil. Tapi setelah dibangun proyek kereta api ini, pendapat kami meningkat. Para pekerja proyek belanja di warung-warung kali lima warga dan kini penumpang kereta api juga ada yang belanja," ujarnya.

Sementara itu, Masniah, Kepala Sekolah SMPN 11 Kabupaten Barru yang menjadi penumpang kereta api tidak pernah menyangka akan naik moda transportasi yang selama ini hanya ada di Pulau Jawa.

Baca juga: Wali Kota Makassar Tetap Ngotot Jalur Kereta Api di Wilayahnya Pakai Konsep Melayang

Menurut dia, dengan adanya kereta api ini, warga Sulsel pun dapat merasakan naik kereta api seperti orang-orang di Pulau Jawa.

"Saya tidak pernah menyangka bisa naik kereta api. Di mana selama ini orang mau naik kereta api, harus ke Jawa dulu. Tapi sekarang alhamdulillah, sekarang warga Sulsel bisa merasakan naik kereta api dengan gratis," paparnya.

Diketahui, tahap uji coba jalur kereta api Sulsel masih terbatas. Tahap uji coba ini, kereta api baru bisa melintas dari Stasiun Garongkong, Kabulaten Barru-Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep yang berjarak sekitar 60 KM.

Selama uji coba hingga bulan Desember 2022, naik kereta api tidak dipungut biaya alias gratis. Hanya saja, tahap uji coba ini masih dua gerbong kereta api dengan melayani 100 orang penumpang satu kali perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Peringati 'May Day', Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Peringati "May Day", Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Makassar
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Makassar
Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Makassar
Gunung Ruang Alami Erupsi Lagi, Pemprov Siapkan 2 Tempat untuk Relokasi 300 KK

Gunung Ruang Alami Erupsi Lagi, Pemprov Siapkan 2 Tempat untuk Relokasi 300 KK

Makassar
Bawa 30 Kg Sabu dari Kaltara, Kurir Narkoba Ditangkap di Pelabuhan Rakyat Awarange Sulsel

Bawa 30 Kg Sabu dari Kaltara, Kurir Narkoba Ditangkap di Pelabuhan Rakyat Awarange Sulsel

Makassar
Terdampak Aktivitas Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup

Terdampak Aktivitas Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup

Makassar
Status Gunung Ruang Kembali Awas, Terjadi Erupsi Dini Hari Tadi

Status Gunung Ruang Kembali Awas, Terjadi Erupsi Dini Hari Tadi

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Kronologi Bocah 4 Tahun Terjebak di Mesin Cuci di Makassar, Petugas: Tak Alami Luka

Kronologi Bocah 4 Tahun Terjebak di Mesin Cuci di Makassar, Petugas: Tak Alami Luka

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com